Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal menghadiri undangan menonton konser band heavy metal asal Inggris, Judas Priest, di Ecopark Ancol, Jakarta, Jumat (8/12/2018) malam.
Sebelumnya, pihak Rajawali Indonesia Communication, selaku promotor konser Judas Priest di Indonesia, telah mengirimkan undangan kepada calon presiden nomor urut 01 tersebut.
Namun, hingga semua lagu rampung dibawakan Rob Halford dan kawan-kawan, Jokowi tak kunjung hadir di lokasi.
Menurut Anas Syahrul Alim, selaku perwakilan dari Rajawali, Jokowi sejatinya ingin hadir. Hanya saja kondisi negara yang sedang tidak memungkinan, Jokowi akhirnya mengurungkan niat untuk datang.
Baca Juga: Sudah Beda Level, Kevin / Marcus Tak Bermain di SEA Games 2019 ?
"Konfirmasi yang kami terima, sebenarnya beliau mau datang, tapi beliau sangat tahu kondisi. Kan habis ada peristiwa di Papua jadi beliau turut berempati," papar Anas usai konser.
Anas mengatakan kalau Jokowi lebih memilih untuk meninggalkan hobinya menonton konser salah satu band metal kesukaannya, dan mengurus kepentingan negara.
"Kedatangan ke sini kan hanya soal hobi. Jadi beliau lebih mengalah lah, karena apapun itu beliau sebagai seorang Presiden," tuturnya.
Sebelum konser, pihak Judas Priest menyatakan, salah satu alasan mereka mau konser perdana di Indonesia, lantaran mengetahui jika Presiden Jokowi merupakan metalhead—sebutan untuk pencinta musik metal.
Bahkan, jauh-jauh hari sebelum mengguncang Jakarta pada Jumat malam tadi, Judas Priest menyampaikan undangan khusus kepada Jokowi.
Baca Juga: Kevin / Marcus dan 4 Wakil Indonesia Masuk Nominasi BWF Player of the Year
Undangan itu disampaikan band yang digawangi Rob Halford (vokalis), Ian Hill (bass), Richie Faulkner (gitar), Glenn Tipton (gitar) dan Andy Sneap (gitaris tambahan) lewat akun Twitter resmi mereka.
Terkait batal hadirnya Jokowi pada konser semalam, Anas mengatakan pihak Judas Priest bisa memaklumi kondisi yang terjadi.
"Dan kami telah komunikasikan dengan Judas Priest (soal alasan ketidakhadiran Jokowi) dan mereka sangat paham dengan kondisi itu," tutur Anas.