Diduga Terlibat Kasus Kosmetik Ilegal, ke Mana Via Vallen?

Rabu, 05 Desember 2018 | 15:37 WIB
Diduga Terlibat Kasus Kosmetik Ilegal, ke Mana Via Vallen?
Pedangdut Via Vallen. [Dok. PR & Media INASGOC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pedangdut Via Vallen dikabarkan menjadi salah satu selebritis yang dikaitkan dalam kasus produk kosmetik ilegal, DSC Beauty. Salah satu inisial VV yang dirilis Polda Jawa Timur, yang ikut mempromosikan produk tersebut diduga adalah Via Vallen.

Sayangnya, saat dimintai konfirmasi terkait masalah tersebut pihak pelantun 'Sayang' itu tidak menjawab panggilan telepon tim Suara.com.

Via Vallen (Sumarni/Suara.com)
Via Vallen (Sumarni/Suara.com)

Hingga Rabu (5/12/2018) siang, tim Suara.com masih mencoba menghubungi baik Via Vallen langsung maupun manajernya, Yanto tapi selalu ditolak.

Seperti diketahui, Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes Ahmad Yusep Gunawan di Mapolda Jatim, di Surabaya, mengatakan setidaknya ada enam artis yakni VV, NR, MP, NK, DJB dan DK yang menjadi endorse produk kosmetik ilegal.

Baca Juga: Via Vallen Bongkar Kelakuan EO yang Kirim Bukti Pembayaran Palsu

"Sebagian dari artis yang menjadi endorse ini adalah artis dangdut. Artis-artis ini tidak tahu kalau produk yang mereka endorse itu ilegal," ungkap Yusep pada Selasa (4/12/2018).

Dalam kasus ini, Polda Jatim mengamankan seorang tersangka berinisial KIL. Yusep menjelaskan, tersangka KIL memproduksi kosmetik dengan merek "DSC" (Derma Skin Care) Beauty.

Pedangdut Via Vallen. [Dok. PR & Media INASGOC]
Pedangdut Via Vallen. [Dok. PR & Media INASGOC]

Tersangka menggunakan bahan untuk campuran dari sejumlah merek terkenal pada produk kosmetik ilegal yang sudah dia jalankan selama dua tahun itu.

Merek terkenal antara lain, Marcks Beauty Powder, Mustika Ratu, Sabun Papaya, Vivo Lotion, Vasseline, Sriti dan lain-lain.

Yusep menuturkan, produk-produk tersebut kemudian dikemas ulang ke dalam tempat kosong dengan merek DSC Beauty.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI