Sekarang perubahan apa usai berkarier di entertaiment?
Ya Alhamdulillah sekarang kendaraan dan tempat tinggal udah punya. Secara pencapaian yang gua pikir mungkin gua bakal memiliki ini di tahun kapan, ternyata lebih cepat gua bisa punyanya.
Dari sisi karier mau gimana nih, materi kan udah lumayan?
Kebetulan kemarin gua nulis skenario film, film komedi sama ada beberapa skenario lagi untuk film berikutnya. Cuma belum bisa disebutin dulu judulnya.
Mulai nulis skenario sejak kapan?
Tahun lalu sih, tahun 2017. Karena memang background gua stand up comedy. Ini kita menulis sendiri materi komedinya. Basically stand up comedy itu bisa menulis. Nah sekarang trennya, stand up comedy nggak cuma harus bisa di panggung aja. Gua ngerasa skill kita bisa kepake di penulisan skenario. Produser juga welcome banget sama temen-temen stand up comedian yang mau terjun jadi penulis skenario.
Lu udah punya banyak naskah skenario?
Belum sih, jadi biasanya yang kita tampung tuh bukan skenario jadi. Biasanya cuma premis dan sinopsisnya aja.
Baca Juga: Kisah Gading - Gisel di Susah Sinyal Jadi Nyata, Ernest Prakasa Syok
Tapi lu terjun ini karena latah atau gimana?
Gua nggak tahu latah apa nggak, memang kebetulan diajakin sama Reymond Handaya. Ternyata demandnya untuk skenario komedi nih tinggi banget. Dan nggak bisa diselesaikan secara cepat.
Kebetulan Ernest juga baru bikin kelas gitu kemarin buat temen-temen komika. Karena Ernest tahu permintaan untuk nulis komedi banyak tapi pelaku sedikit. Akhirnya dia tergerak, supaya komika ini bisa menjadi penulis skenario.
Lu sibuk di film, stand upnya gimana?
Ya kalau sekarang di televisi udah jarang sih, kebanyakan off air. Secara waktu nggak menyita waktu, justru dengan adanya dunia baru film, comedy consulting dan lainnya itu pengembangan aja sih buat kita.
Stand up jadi jarang dong?
50:50, karena film nggak setiap hari juga kan. Dan masih bisa stand up dan penulisan.
Sebagai komika, lu nggak mau tur kayak Ernest Prakasa dan Pandji Pragiwaksono?
Kalau tur sudah kepikir, cuma kan harus disesuaiin sama momen juga. Pas apa nggak, terus masalah materi juga. Kalau spesial show kita nggak cuma 10 menit, durasinya bisa sampai satu jam. Jadi kita harus punya materi yang solid dan fresh. Yang sulit ini yang fresh. Butuh waktu yang intens dan fokus sih. Sekarang gua sih nabung materi dulu, yang gua kumpulin kalau udah siap bisa tampil spesial show. Tapi sekarang fokusnya di film. Karena kita di film bisa pemain, comedy consulting, penulis skenario. Banyak yah.
Berarti pendapatan di film lebih gede dong?
Ya secara frekuensi, stand up kan frekuensinya banyak jadi lebih banyak. Kalau film sekali-sekali tapi nilainya besar. Tapi film yang terasa penghasilannya besar di film. Karena film kerjaannya bercabang. Sekarang trennya bukan lagi komika lagi seperti yang gua bilang sebelumnya, banyak cabang di sini.