Aa Gym Mendidih Lihat Video Pembakaran Bendera Tauhid

Madinah Suara.Com
Selasa, 23 Oktober 2018 | 20:33 WIB
Aa Gym Mendidih Lihat Video Pembakaran Bendera Tauhid
Pengkhotbah beken Abdullah Gymnastiar mengklaim gempa iman lebih berbahaya ketimbang gempa bumi yang terjadi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. [Lombokita.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Da'i kondang Abdullah Gymnastiar ikut berkomentar terkait insiden pembakaran bendera Tauhid yang dilakukan oknum Banser NU saat perayaan Hari Santri Nasional di daerah Garut, Jawa Barat.

Aa Gym mengaku sedih bercampur marah melihat video aksi pembakaran bendera Tauhid yang viral di mediao sosial.

BACA JUGA: Miris, 7 Seleb Ini Kena Tipu ART dan Manajernya Sendiri

Kekecewaan ini disampaikan Aa Gym melalui video pendek yang diunggah di akun Instgram pribadinya, @aagym.

"Sahabatku, menyaksikan video pembakaran kaimat syahadat oleh oknum sebuah organisasi, sungguh benar-benar membuat hati ini sangat pedih, terluka, dan ada rasa mendidih amarah.

Kepada yang melakukan perbuatan tersebut maka bersegeralah untuk bertobat. Karena sungguh Alloh Maha Melihat dan Alloh Maha Menyaksikan segalanya.

Dan kepada seluruh masyarakat khususnya umat Islam, yang mendidih dan terluka hatinya melihat kejadian ini. Tetaplah menahan diri dan menjaga diri. Jangan sampai kita terjerumus melakukan tindakan-tindakan yang bisa melampui batas, dan bisa menambah masalah-masalah baru.

Mudah-mudahan dari kejadian ini Alloh membukakan hikmah dari semua kejadian ini. Sehingga semua pihak bisa menjaga diri untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa mencederai kemuliaan agama, khususnya di negeri yang kita cintai ini. Dan semoga kita bisa menjadi bangsa yang bisa bersatu di jalan yang Alloh berkahi dan Alloh ridhoi.Amiin Ya Robbal alamin," kata Aa Gym.

BACA JUGA: Lagi Ultah, 5 Transformasi Putri Rahma Azhari yang Sudah Remaja

Seperti diketahui, video aksi pembakaran bendera Tauhid di Garut, Jawa Barat, viral di media sosial. Dalam video tersebut, bendera bertuliskan kalimat Tauhid berwarna hitam dengan tulisa putih ini dibakar oleh oknum anggota Banser NU saat peringatan Hari Santri Nasional tahun 2018, Minggu (21/10) akhir pekan lalu.

Istana pun memberikan pernyataan mengenai kejadian ini. Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi kasus pembakaran bendera berkalimat tauhid di Garut, Jawa Barat.

"Jangan memunculkan situasi yang semakin ribet. Peristiwa ini, kejadian ini, kejadian antardua kelompok, tidak ada keterlibatan negara," ujar Moeldoko di Ruang Serbaguna Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).

BACA JUGA: Beredar Undangan Pernikahan Melody Eks JKT48, Ini Tanggalnya

Moeldoko juga meminta jangan mengait-ngaitkan masalah ini dengan dua pasangan capres dalam Pilpres 2019 mendatang.

"Tidak ada keterlibatan antara dua kontestasi yang saat ini sedang berjalan (Pilpes 2019). Ini peristiwa lokal yang dilakukan oleh dua organisasi. Sudah, sampai di situ," lanjut Moeldoko.

Untuk diketahui, pembakaran bendera berkalimat tauhid di Garut menuai kecaman dari berbagai pihak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI