Suara.com - Artis Dorce Gamalama merasa dimanfaatkan terkait foto-foto dirinya bersama Inggrid Kansil, yang memegang pamplet Ratna Sarumpaet dengan muka bonyok. Dorce tak tahu kalau Ratna Sarumpaet membuat berita hoax, terkait dirinya yang mengaku dipukuli orang.
Karena merasa dimanfaatkan dan dibohongi, Dorce pun memberikan klarifikasi terkait fotonya bersama Inggrid Kansil.
"Waduh Modusnya luar biasa. Waktu itu saya lagi makan steak, terus saya ketemu Inggrid Kansil. Dia suruh saya pegang fotonya Ratna Sarumpaet. Dia minta foto berdua dan yang fotoin anak saya. Kok ada kayak begini yah jadinya," kata Dorce, dalam sebuah video yang viral di media sosial.
Dorce sendiri tak mau menyalahkan Inggrid Kansil. Dorce pun merasa, Inggrid juga menjadi korban atas kebohongan Ratna Sarumpaet, sama seperti dirinya.
Baca Juga: Begini Kondisi Rudy Wowor Beberapa Hari Sebelum Meninggal
Meski begitu, Dorce meminta kepada Inggrid Kansil agar mau terbuka tentang apa yang sebenarnya terjadi.
"Tapi aku nggak punya prasangka buruk. Mungkin niat Inggrid Kansil baik. Tapi kalau sudah begini kan jadi rame. Ya sudah saya sih. Tolong jangan dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Saya tidak kemana-mana (memihak), tapi ada di mana-mana," ujar Dorce.
"Mbak Inggrid tolong diklarifikasi, biar nggka kemana-mana," pinta Dorce menegaskan.
Namun anehnya, dalam sebuah pernyataan di Instagram, Inggrid Kansil malah mengaku mendapat pamflet tersebut dari Dorce. Seperti yang dikatakan Dorce, mantan anggota DPR RI itu mengaku spontan mengutuk tindak kekerasan yang dialami Ratna Sarumpaet, sebelum akhirnya ia tahu belakangan kalau Ratna telah berbohong.
"Ketika berita dan foto tentang ibu Ratna Sarumpaet, saya lihat di pamflet yang saya dapatkan dari Bunda Dorce, ketika kami betemu nggak sengaja tgl 2 Oktober 2018 di Resto Gandys Steak Menteng. Dan Bunda Dorce menyampaikan keprihatinannya juga dengan foto Bu Ratna Sarumpaet saat itu," tulis Inggrid Kansil.
Baca Juga: Idap Kanker Paru, Kondisi Istri Indro Warkop Belum Stabil
"Spontan saya pun sebagai seorang perempuan nurani ini tercabik tatkala kaum yang selama ini saya dan kawan-kawan perjuangkan menjadi kroban ketidakadilan oleh oknum yang tidak bertangguing jawab. Sungguh saya mengecam segala bentuk kekerasan terhadap perempuan apapun alasannya dan kita semua pun setuju bahwa tingkat kekerasan terhadap perempuan masih tinggi di Indonesia," sambung Inggrid Kansil.