Suara.com - Selain Luna Maya, Herjunot Ali juga menjadi bintang utama dalam film Suzzanna Bernafas Dalam Kubur. Di film ini, Junot harus memainkan tokoh yang pernah dimainkan Cliff Sangra dan Barry Prima, seperti di film-film Suzzanna sebelumnya.
Bermain dalam film Suzzanna diakui Herjunot Ali menjadi salah satu tantangan terbesar, setelah film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck.
"Karena saya baru sekali syuting pakai wig segala macam. Dan itu cuma tahan enam jam. Make up Luna juga cuma tahan 12 jam. Jadi kami berkecimpung dalam rentang waktu yang sangat ketat. Itu sakit banget pakai wig ternyata. Nggak mau lagi deh," kata Herjunot Ali, saat konferensi pers film Suzzanna Bernafas Dalam Kubur di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (24/9/2018).
Film Suzzanna Bernafas Dalam Kubur dibuat dengan setting waktu sekitar tahun 1980-an. Mau tak mau, Herjunot Ali pun menarik dirinya ke era tersebut. Aktor 32 tahun itu pun mengakui, hal demikian bukan perkara mudah baginya.
Baca Juga: Alasan Produser Pilih Luna Maya Jadi Suzzanna
"Pas terima, saya harus tahu perannya kayak gimana. Jadi pas ambil, saya melihat ini, jujur saja saya jadi back to back syuting film. Film yang satu lagi itu sangat bertolak belakang dengan film yang ini. Karena scene kekinian, tapi saya harus menarik diri menjadi tahun 1980-an. Cukup berpikir panjang sih," ujar Herjunot Ali.
Herjunot Ali pun berharap film Suzzanna Bernafas Dalam Kubur yang memakan biaya fantastis, bisa meraih sukses.
"Semua orang punya ekspektasi masing-masing. Kayak produser, bikin film budget sebesar ini. Tim make up dari Rusia, itu sudah bisa dibilang 20 persen budget jatuh ke make up. Otomatis misalkan filmnya bisa berjuta-juta atau berapa, saya senang sih. Bisa melihat mendapatkan bisnis mereka, tapi ini film bisa mengobati rasa rindu pada Suzzanna," tutur Herjunot Ali.