Suara.com - Cut Beby Tsabina menjadi salah satu remaja yang namanya belakangan laris membintangi sejumlah film. Padahal, usianya baru menginjak 15 tahun.
Sejauh ini, Cut Beby Tsabina sudah terlibat di beberapa judul film di antaranya: Dear Nathan, Susah Sinyal, Teman Tapi Menikah, dan Rompis The Movie.
Suara.com berkesempatan mewawancarai perempuan kelahiran Untuk film gadis kelahiran Aceh, 27 Oktober 2002 itu mulai dari awal berkarier, pendidikan hingga pencapaian yang sudah di dapatnya.
Berikut petikan wawancaranya:
Baca Juga: Ica Beberkan Perselingkuhan Suaminya dengan Istri Sule
Bagaimana ceritanya kamu bisa mauk ke industri hiburan?
Jadi awalnya itu aku ada casting di Aceh, itu waktu kecil banget. Mama aku yang tahu karena dia yang coba daftarin, sadar nggak sadar akunya. Aku ikut casting itu, aku lolos dan nangis. Tapi sayang film itu ganti rumah produksi, sutradara dan produsernya juga. Akhirnya aku dan pemain lainnya nggak jadi digunakan. Mereka casting ulang orang lagi.
Tapi aku khususnya mama masih berhubungan baik dengan sutradara dan casting directornya yang ngelolosin aku waktu itu. Mama aku masih update, sampai akhirnya diajak ke Jakarta. Itu pas aku sudah masuk SMP diminta coba casting di Jakarta. Kebetulan waktu itu pas lagi lebaran, kita lagi di Jakarta di rumah kakek, jadi sekalian syuting.
Tapi tetap itu nggak langsung keterima. Casting terus gagal terus, sampai akhirnya diterima juga.
Selama menjalani casting ada pengalaman kurang enak?
Baca Juga: Ditengok Suami Saat Syuting Film, Olla Ramlan : Bukan Cemburu
Pastinya, aku merasa takut banget. Karena jeda antara aku keterima pas kecil ke aku SMP kan jauh ya, aku sudah lupa ingatnya. Sampai dibilang, 'bisa akting nggak sih kamu'. Sampai aku tanya diri aku sendiri. Pernah pertama kali syuting sama sutradara tegas banget, aku orang Aceh tapi disuruh logat Jawa, tiba-tiba di kasih skrip 10 menit sebelumnya. Terus aku mati gaya, dia sampai marah-marah sama krunya. Itu buat pengalaman dan aku belajar lagi ke depannya.
Terus aku pernah nunggu dari pagi ketemu pagi cuma untuk satu scene. Itu proseslah wajar, aku bersyukur bisa ngalamin itu. Toh akhirnya sekarang ada hasilnya.
Memang dari kecil ingin jadi artis?
Aku di Aceh sempat ikut model-model gitu. Kenapa nggak coba aja dulu kata mamah. Walau waktu itu bayarannya kecil banget. Tapi nggak apa-apa buat anak kecil.
Kamu sekarang lumayan sibuk, sekolah bagaimana?
Pendidikan aku homeschooling sama Kak Seto dari SMP kelas 2 sampai sekarang, SMA kelas 2. Kebantu banget homescooling itu buat syuting. Apalagi buat aku yang syuting kejar tayang. Jadi pas aku mulai syuting sekolah sudah libur. Tinggal nunggu bagi raport aja.
Home schooling juga bantu banget, karena kebiasaannya anak seumuran aku susah bangun pagi kan syuting kejar tayang pulangnya pagi terus. Jadi kalau home schooling nggak ganggu syuting juga. Jadi bisa jalan seimbang karena pendidikan penting.
Selama berkarier sudah dapat apa aja?
Aku bisa bantuin bayar sekolah untuk kakak kuliah dan adik-adik aku. Beli mobil juga. Terus hidup yang nyaman, bisa membahagiakan keluarga juga.
Keinginan yang belum tercapai?
Pengin beli mobil yang luamayan nyaman lagi serta rumah keluarga. Karena rumah saya aslinya di Aceh, jadi di sini harus punya rumah. Supaya bisa bawa keluarga ke sini.
Proyek selanjutnya?
Aku pengin eksplore di film dulu, tapi tergantung kalau ada sinetron ya aku ambil. Takutnya habis film ini jeda ke film berikutnya lama, jadi bisa jadi ambil stripping.