Pretty Asmara Jatuh Sakit, Berat Badan Turun Drastis

Suara.com - Artis Pretty Asmara jatuh sakit saat menjalani hukuman atas perkara penyalahgunaan narkoba sejak awal tahun ini. Perempuan 40 tahun itu kini dirawat di sebuah rumah sakit di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Kabar tersebut disebarkan oleh akun gosip Lambe Turah, Jumat (14/9/2018). Beberapa foto menunjukkan Pretty Asmara tengah terbaring lemah di sebuah ranjang rumah sakit, lengkap dengan infus yang terpasang di tangan kirinya.

Dalam sebuah video, Pretty Asmara menjelaskan soal penyakitnya yang ia rasakan sejak satu bulan lalu. Awalnya, artis bertubuh sintal itu mengaku tak cocok dengan makanan yang disajikan di dalam penjara.

"Nggak doyan makan, nggak bisa makan karena makanannya pedas-pedas. Makin lama makin nggak nafsu makan. Makin lama aku suka mual," ujar Pretty Asmara.

Baca Juga: Dihina Jadi Pelakor, Aida Saskia Polisikan Teman Pretty Asmara

"Jadi aku pikir aku maag. Terus diobatin, tapi kok nggak sembuh-sembuh. Biasanya kan kalau maag sehari dua hari sembuh kan. Kok gue nggak sembuh-sembuh," sambungnya lagi.

Hari demi hari berlalu, tapi tubuh Pretty Asmara tak kunjung membaik. Bintan film Tina Toon dan Lenong Bocah The Movie itu justru mengalami keadaan aneh, berat badannya turun drastis dalam waktu singkat.

"Yang aku bingung penurunan berat badan drastis, dalam sebulan aku turun 10 kg. Aku tahan-tahan terus," ungkap Pretty Asmara.

Kini, proses pengobatan masih terus dilakukan demi kesembuhan Pretty Asmara. Rencananya, Pretty akan dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap untuk menunjang pemeriksaan kesehatan.

"Kata dokternya ada sedikit gangguan fungsi hati. Ya hasil USG-nya kan kurang akurat, jadi minta CT-Scan. Nah CT-Scan pun di rumah sakit ini nggak ada, jadi perlu dirujuk ke rumah sakit lain," tutur Pretty Asmara.

Baca Juga: Ini Ulah Pretty Asmara yang Membuatnya Ditangkap Polisi

Pretty Asmara terjerat kasus narkoba yang membuatnya divonis enam tahun penjara dan denda Rp 1 miliar oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 8 Maret 2018. Hukuman itu ditambah menjadi delapan tahun setelah pengajuan banding yang dilakukan pihak Pretty.