Tiga Artis Ini Ternyata Pernah Jadi Atlet Berprestasi

Fajarina Nurin Suara.Com
Minggu, 02 September 2018 | 10:15 WIB
Tiga Artis Ini Ternyata Pernah Jadi Atlet Berprestasi
Mario Lawalata. [Suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia olahraga tampaknya tak akan bisa terlepas dengan dunia hiburan. Terbukti, sejumlah atlet kerap terlibat dalam sejumlah proyek hiburan, seperti sinetron hingga layar lebar.

Bukan tanpa alasan, kondisi fisik yang bugar, atletis, ditambah wajah rupawan seringkali dirasa cocok untuk menghiasi layar kaca. Kepopuleran para atlet di mata publik pun bisa bersaing dengan para artis yang memang berkecimpung di dunia hiburan sejak awal.

Lihat saja Jonatan Christie, peraih medali emas tunggal putra bulu tangkis Asian Games saat melawan Chou Tien-chen. Sesaat setelah pertandingan usai, namanya langsung melesat bak roket. Pengikutnya di Instagram pun melonjak hingga menjadi 1,6 juta akun.

Tiga artis ini, Mario Lawalata, Olivia Zalianty, dan Denny Sumargo pun ternyata punya latar belakang sebagai atlet. Dengan kisah dan jalan hidup yang berbeda, ketiganya mencicipi hingar bingar dunia hiburan saat berprofesi sebagai atlet.

Baca Juga: Main Film Milenial, Mario Lawalata Merasa Jadi Anak Muda Lagi

Mario Lawalata melepaskan olahraga basket demi terjun ke dunia hiburan, sementara Denny Sumargo mengambil tawaran main film demi memodali bisnisnya sebagai pengusaha. Lain halnya dengan Olivia Zalianty yang menjadikan dunia hiburan sebagai ajang iseng-iseng.

Ketiganya sudah berbagi cerita melalui wawancara yang dilakukan tim suara.com, beberapa waktu lalu. Simak kisahnya di bawah ini:

Mario Lawalata Tinggalkan Basket karena Ingin Jalani Dua Profesi Sekaligus

Aktor Mario Lawalata di kantor Suara.com. [suara.com/Oke Atmaja]
Aktor Mario Lawalata di kantor Suara.com. [suara.com/Oke Atmaja]

Mario Lawalata sempat menekuni dunia olah raga basket disaat dirinya sedang disibukan sebagai seorang artis.

Bahkan lelaki 38 tahun itu sempat mengikuti kompetisi Kobatama pada musim 2008-2009. Saat itu, Mario bermain sebagai small guard bersama klub Biangbola Aliansi Jakarta.

Baca Juga: Mario Lawalata Jawab Gosip Pacari Nikita Mirzani

Sayang karirnya sebagai seorang pemain basket tidak diteruskan karena bentrok dengan cita-citanya yang sejak dulu ingin kuliah di luar negeri. Padahal saat itu sudah ada salah satu klub basket yang ingin mengontraknya sebagai seorang pemain.

"Saya sebenarnya mau, cuma saya harus ke Melbourne, karena saya udah terlanjur daftar duluan dan memang itu jadi salah satu tujuan saya untuk sekolah di luar negeri," kata Mario saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru beberapa waktu yang lalu.

Selesai kuliah, putra artis senior Reggy Lawalata itu kembali ditawari untuk bermain basket. Sayang tawaran tersebut kembali ditolak dan memilih kembali ke dunia entertain.

"Tiga tahun lalu masih ada yang nawarin untuk main profesional. Tapi lagi-lagi dengan pekerjaan saya harus memilih. Dan saya memilih di entertain," tutur Mario Lawalata.

Mario memilih jadi entertain karena saat dikontrak menjadi pemain profesional dia wajib meninggalkan pekerjaan lain dan fokus menjadi seorang pemain basket.

"Saya harus dua-duanya dijalanin. Jadi saya tinggalkan basket karena di entertain saya masih punya waktu bermain basket, kalau di profesional saya yakin saya tidak akan ada banyak waktu untuk entertain," tutur lelaki yang sedikit sulit mengucapkan huruf R.

Walau pilihannya bulat menjadi seorang artis, Mario Lawalata mengaku menyesal karena belum pernah berjuang mewakili Indonesia di olahraga basket.

"Sempet ada (nyesel). Menyesalnya adalah cita-cita saya pengen banget memakai nama Indonesia. Itu aja sih cita-cita. Sekarang udah nggak mungkin," lanjutnya.

Namun, hal tersebut bisa diobati oleh bintang film Skandal dengan menyaksikan secara langsung atlit basket nasional Indonesia saat bertanding.

"Ibarat dari belakang saya ingin ngasih tahu saya cinta basket Indonesia," sambungnya.

Mario Lawalata menilai basket di Indonesia belum bisa banyak bicara. Bahkan di asean pun hanya bisa jalan di tempat karena faktor mental.

"Mental kita beda. Maksud saya gini, basket kita sudah naik cuman lagi-lagi karena mental. Nggak usah ngomong jauh-jauh, kita bedain sama Philiphina aja. Lagi-lagi mental. Kalau ngomingin gaji mereka udah naik sejak dulu," jelasnya.

Faktor lain yang membuat basket di Indonesia sulit berkembang karena banyak gesekan di dalam induk organisasi basket layaknya sepak bola.

"Agak ke sini ada segi politik. Hampir kayak PSSI lah ada gejolak di dalam. Hanya orang-orang tertentu saja. Jadi mentalnya belum siap tambah lagi hal itu. Jadi semakin berat," tutup Mario Lawalata.

Olivia Zalianty Pernah Dapat Medali Emas dari Olahraga Wushu

Artis Olivia Zalianty memegang obor Asian Games 2018 dengan latar belakang Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (1/8). [Antara/Lazuardy Fahmi]
Artis Olivia Zalianty memegang obor Asian Games 2018 dengan latar belakang Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (1/8). [Antara/Lazuardy Fahmi]

Riuhnya penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia ternyata mengingatkan kembali Olivia Zalianty dalam hingar bingar kompetisi. Adik kandung aktris Marcella Zalianty itu ternyata pernah menjadi atlet di cabang olahraga wushu.

Olivia bahkan pernah mewakili Indonesia di ajang kejuaraan wushu internasional. Wanita 36 tahun itu menceritakan awal mula dirinya menjadi seorang atlet wushu.

“Jadi pas masih kuliah, awalnya ikut wushu cuma buat nuruni berat badan. Tapi lama kelamaan saya melakukannya cukup serius. Bukan cuma latihan fisik saja, tapi latihan kelenturan dan teknik juga,” ucap Olivia Zalianty berbincang dengan suara.com.

Menurut adik ipar pebalap Ananda Mikola itu, walau hanya iseng tetapi pelatihnya saat itu sudah memintanya mengikuti kejuaraan di Hongkong. Padahal saat itu, dirinya baru saja mempelajari satu jurus, yaitu pedang.

“Mulai kejuaraan di Hongkong saat itu. Jadi kita mulai belajar jurus dulu, waktu itu pedang, jadi saya pertama kali turun itu satu nomor aja pedang. Disitu dapet medali perunggu,” katanya.

Kemudian karena berhasil mendapat medali, putri aktris senior Tetty Liz Indriati itu memasang target di tahun berikutnya. Dirinya pun menambah jurusnya yaitu kioas dan tongkat.

“Pas turun di kejuaraan di China, saya turun di 3 nomor. Pedang, kipas dan tongkat. Terus lomba terus, akhirnya sempat dapat emas juga di kejuaraan Hongkong, itu satu-satunya emas yang saya dapat. Sisanya paling perak dan perunggu,” tuturnya.

Sayangnya, meski sempat mewakili Indonesia di kejuaraan dunia seperti itu tak menbuat Olivia melanjutkan kariernya sebagai atlet profesional. Ditambah pihak keluarga yang memang tak mendukung kariernya itu.

“Saya akhirnya ngga mau lanjutin, beda profesi juga. Dulu pengennya jadi atlet juga, cuma sama keluarga ngga diarahin kesana, tapi diarahin ke bidang lain. Akhirnya jadi hobi aja deh olahraga,” ujarnya.

Pemain FTV Kado Untuk Dilla itu mengatakan kalau melepas wushu bukan untuk menjadi artis. Tetapi saat itu ingin menjadi pengusaha sesuai dengan arahan keluarga.

“Artis juga saya nggak banyak kan, waktu itu cuma main Serial TV Ada Apa Dengan Cinta aja. Kemudian orang kenal saya sebagai publik figur karena muncul di acara-acara olahraga sebagai presenter atau bintang tamu,” katanya.

Olivia mengaku tak menyesal melihat banyak atlet wushu yang memberikan prestasi medali di Asian Games ke-18 ini. Dirinya cukup bangga, karena masih diberi kesempatan untuk tampildi test event Asian Games beberapa waktu lalu.

“Nggak masalah, kemarin saya masih ikut test event di Asian Games. Dapet medali juga, saya turun di dua nomor wushu traditional. Kipas dan tatau, kayak golok tapi panjang gitu,” katanya.

“Jadi sekarang sekedar hobi aja, olahraga buat iseng-iseng dan jaga kesehatan,” tuturnya.

Perjalanan Panjang Denny Sumargo dari Atlet Sampai Jadi Aktor

Denny Sumargo ditemui di Plaza Indoensia, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2017) [suara.com/Puput Pandansari]
Denny Sumargo ditemui di Plaza Indoensia, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2017) [suara.com/Puput Pandansari]

Nama Denny Sumargo tidak boleh dilewatkan apabila berbicara hubungan dekat antara selebritis dan atlet. Sebelum dikenal sebagai aktor, Denny Sumargo justru memulai karier lebih dulu di bidang olahraga.

Dalam bincang bersama Suara.com, lelaki 36 tahun ini mengaku tidak sengaja terjun ke dunia basket.

"Awal mulanya jadi atlet nggak sengaja. Waktu merantau ke Jakarta awalnya mau cari kerja buat bisa kuliah. Tapi ternyata waktu itu ada penawaran beasiswa pakai jalur basket, terus itu cuma harus bisa berprestasi di basket," cerita Denny Sumargo.

"Jadinya seluruh biaya kuliah akan ditanggung, dibayarin. Jelas saja tertarik. Dari situ aku coba tekuni," sambungnya.

Sampai akhirnya sederet prestasi berhasil diraih oleh Denny Sumargo diusia terbilang belia. Kemampuan basket dan paras rupawannya juga membuat dia segera diidolakan kaum hawa.

"Aku umur 17 tahun sudah gabung untuk nasional tim. Setidaknya aku dapet enam juara di Liga Nasional, ini nama liganya berubah-berubah yah. Enam kali pemain terbaik juga," katanya.

"Terus kalau Internasional pernah dapet perak dan perunggu juga. Emas nggak pernah. Tapi perak itu, aku dapet waktu tanding di Sea Games," imbuhnya.

Tahu perjuangannya tidak mudah, pemain '5 cm' ini mengaku sangat bangga bisa membuat Indonesia keluar sebagai juara. Tapi ia tidak memungkiri beban yang dipikulnya saat bertanding cukup berat.

"Kalau itu sesuatu yang nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata yah pas menang. Yang bisa dibanggain itu nama Indonesia-nya akhirnya juara. Soalnya bebannya berat bawa nama negara. Dapet perak saja itu airmata sampai meleleh," ucap Denny Sumargo.

Sayangnya di puncak popularitas, Denny Sumargo pilih pensiun dini dari dunia basket. Kekasih Dieta Soedarjo ini beralasan kala itu sedang berada di titik jenuh.

Hanya, ia pastikan bukan sengaja melepas atribut atlet demi berkarier di industri perfilman.

"Itu nggak sengaja. Bener-bener nggak sengaja. Pas aku berhenti jadi atlet, aku pensiun usia 28 tahun. Waktu itu aku jenuh saja. Ngerasa nggak selamanya aku jadi atlet makanya coba beralih jadi pengusaha," tutur Denny Sumargo.

"Aku mencoba peruntungan dibidang usaha peternakan ayam. Cuma modalnya sangat besar dan kebetulan ada tawaran film 5 cm. Karena aku merasa butuh buat biaya peternakan ayamku, ku terima. Meski bukan passion. Tapi mau gimana lagi," lanjutnya lantas tertawa.

Kendati penghasilan sebagai aktor cukup menjanjikan, Denny Sumargo menekankan zona nyamannya tetap di jalur atlet.

"Jujur sih kalau bisa pinginnya jadi atlet seumur hidup. Karena kita happy sekaligus sehat. Terus atlet capek yah di badan doang. Kalau makan cukup, istirahat abis itu bugar lagi. Kalau jadi aktor itu bangun tetep stres karena jadi karakter beda. Jadi batin kita yang tertekan," terang Denny Sumargo.

Terlepas dari itu, ia enggan kembali berkecimpung di bidang olahraga. Beberapa kali tawaran bertanding hingga ditunjuk jadi pelatih basket pun Denny Sumargo selalu tolak.

Yang pasti, lelaki asal Luwuk, Sulawesi Tengah ini senang sekaligus bangga melihat perkembangan olahraga di Indonesia terutama basket, yang meningkat signifikan.

"Kalau nggak salah basket sekarang ada diperingkat delapan, tingkat Asian Games 2018. Soalnya kemarin ngecek itu. Yah kemajuanlah. Karena dulu pas 16 negara itu masih di nomor 10, sekarang karena Indonesia diperingkat delapan itu luar biasa," ucapnya.

Baginya, atlet basket yang tampil di ajang Asian Games 2018 lebih solid ketimbang zamannya dulu.

"Aku melihat lebih solid. Fisik sekarang lebih merata. Kalau dulu kita jomplang banget, ada yang tinggi banget, ada yang nggak. Terus juga dari segi skill juga oke. Permainan tim mereka juga hidup. Mereka punya prospek ke depan. Saya percaya kemampuan tim basket kita terus meningkat," pungkasnya.

(Ismail/Wahyu Tri Laksono/Sumarni)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI