Tiga Artis Ini Ternyata Pernah Jadi Atlet Berprestasi

Fajarina Nurin Suara.Com
Minggu, 02 September 2018 | 10:15 WIB
Tiga Artis Ini Ternyata Pernah Jadi Atlet Berprestasi
Mario Lawalata. [Suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saya sebenarnya mau, cuma saya harus ke Melbourne, karena saya udah terlanjur daftar duluan dan memang itu jadi salah satu tujuan saya untuk sekolah di luar negeri," kata Mario saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru beberapa waktu yang lalu.

Selesai kuliah, putra artis senior Reggy Lawalata itu kembali ditawari untuk bermain basket. Sayang tawaran tersebut kembali ditolak dan memilih kembali ke dunia entertain.

"Tiga tahun lalu masih ada yang nawarin untuk main profesional. Tapi lagi-lagi dengan pekerjaan saya harus memilih. Dan saya memilih di entertain," tutur Mario Lawalata.

Mario memilih jadi entertain karena saat dikontrak menjadi pemain profesional dia wajib meninggalkan pekerjaan lain dan fokus menjadi seorang pemain basket.

Baca Juga: Main Film Milenial, Mario Lawalata Merasa Jadi Anak Muda Lagi

"Saya harus dua-duanya dijalanin. Jadi saya tinggalkan basket karena di entertain saya masih punya waktu bermain basket, kalau di profesional saya yakin saya tidak akan ada banyak waktu untuk entertain," tutur lelaki yang sedikit sulit mengucapkan huruf R.

Walau pilihannya bulat menjadi seorang artis, Mario Lawalata mengaku menyesal karena belum pernah berjuang mewakili Indonesia di olahraga basket.

"Sempet ada (nyesel). Menyesalnya adalah cita-cita saya pengen banget memakai nama Indonesia. Itu aja sih cita-cita. Sekarang udah nggak mungkin," lanjutnya.

Namun, hal tersebut bisa diobati oleh bintang film Skandal dengan menyaksikan secara langsung atlit basket nasional Indonesia saat bertanding.

"Ibarat dari belakang saya ingin ngasih tahu saya cinta basket Indonesia," sambungnya.

Baca Juga: Mario Lawalata Jawab Gosip Pacari Nikita Mirzani

Mario Lawalata menilai basket di Indonesia belum bisa banyak bicara. Bahkan di asean pun hanya bisa jalan di tempat karena faktor mental.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI