Neno Warisman, Dari Artis hingga Aktivis #2019GantiPresiden

Yazir Farouk Suara.Com
Rabu, 29 Agustus 2018 | 20:29 WIB
Neno Warisman, Dari Artis hingga Aktivis #2019GantiPresiden
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Neno Warisman saat ini lagi dibicarakan banyak orang setelah serangkaian peristiwa yang dialaminya.

Publik tentu masih ingat saat Neno diadang massa karena hendak mendeklarasikan gerakan #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Riau baru-baru ini. Dia dan rombongan juga dipaksa angkat kaki dari sana.

Nama Neno memang dikenal sebagai salah satu penggerak #2019Ganti Presiden. Dia cukup rajin melakukan safari keliling Indonesia untuk menggaungkan gerakan tersebut.

Neno Warisman. (Suara.com/Supriyadi)
Neno Warisman. (Suara.com/Supriyadi)

Tapi jauh sebelum itu, Neno lebih dulu dikenal sebagai seorang pekerja seni atau artis. Perempuan kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, 21 Juni 1964 itu awalnya terjun sebagai penyanyi di era 80-an.

Ada beberapa tembang Neno yang masih familiar sampai sekarang. Diantaranya lagu Matahariku, Nada Kasih (duet dengan Fariz RM), dan lagu religi A Ba Ta Tsa.

Selain dunia tarik suara, Neno muda juga terjun sebagai aktris. Film Sayekti dan Hanafi yang ditayangkan di TVRI cukup membuat namanya makin wangi waktu itu.

Kualitas akting Neno juga patut diperhitungkan. Terbukti, dia pernah masuk nominasi Aktris Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI) pada 1989.

Di halaman selanjutnya dibahas fase Neno Warisman mulai fokus dengan dunia religi. 

Tahun 1991 menjadi titik balik paling penting buat kehidupan Neno Warisman. Ibu tiga anak ini memutuskan untuk memakai hijab.

Baca Juga: Billy Syahputra Putus, Nikita Mirzani : Ya Namanya Cinta Monyet

Sejak saat itu, Neno mulai rajin dalam berbagai kegiatan bernapaskan dunia religi, sosial, pendidikan, hingga kesehatan.

Neno kerap diundang mengisi seminar-seminar yang dihadiri kaum Ibu. Biasanya, topik yang dibahas adalah tentang pengasuhan anak, pendidikan, dan kesehatan.

Neno Warisman
Neno Warisman

Memasuki tahun 2000-an, Neno bukan cuma dikenal sebagai artis, melainkan juga pebisnis dan ustadzah. Di tengah kesibukan berdakwah, dia memang masih membintangi beberapa judul film seperti Rindu Kami Padamu (2004), Ketika Cinta Bertasbih 2 (2009), Dalam Mihrab Cinta (2010), dan Iqro: Petualangan Meraih Bintang (2017). Neno juga diketahui memiliki bisnis biro perjalanan umrah.

Dua tahun terakhir, nama Neno mulai sering masuk pemberitaan media massa. Bukan karena film, melainkan keikutsertaannya dalam aksi 212. Aksi 212 digelar untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta waktu itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait kasus penodaan agama.

Di halaman selanjutnya dibahas fase Neno Warisman mulai jadi aktivis gerakan #2019GantiPresiden.

Baru setelah itu, Neno mulai vokal menyuarakan gerakan #2019GantiPresiden. Kunjungannya di sejumlah daerah kerap menuai protes dan pengadangan massa saban kali hendak menggelar deklarasi.

Terakhir, Neno Wariswan diadang massa di Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8/2018) saat mau mendeklarasikan gerakan tersebut. Neno 'tersandera' sekitar 7 jam di dalam gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru. Mobil BMW putih yang ditumpangi bahkan sempat dilempari batu.

Video yang diunggah Wakil Ketua DPR Fadli Zon memperlihatkan detik-detik ketika Neno dan rombongan
dipaksa naik pesawat meninggalkan Pekanbaru.

Neno Warisman [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Neno Warisman [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

Ada juga video lain yang menampilkan Neno tengah berbicara menggunakan mikrofon di dalam pesawat Lion Air. Lewat mikrofon tersebut, Neno tanpa diminta, meminta maaf ke penumpang dan curhat ihwal penolakannya di Pekanbaru.

Aksi Neno ini kekinian menuai pro dan kontra. Dia dianggap melanggar Pasal 334 ayat A Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan karena menggunakan mikrofon pesawat. Tapi ada juga yang menyalahkan awak pesawat karena memberikan mikrofon tersebut kepada Neno.

Paling anyar, Neno mengadu ke DPR terkait peristiwa yang dialaminya di Pekanbaru. Dia menemui pimpinan DPR pada Selasa (28/8/2018) kemarin dan menyerahkan bukti tindakan persekusi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI