Interview: Mengenal Penyakit Autoimun dari Qory Sandioriva

Minggu, 26 Agustus 2018 | 11:40 WIB
Interview: Mengenal Penyakit Autoimun dari Qory Sandioriva
Artis Qory Sandioriva. [Suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Artis Qory Sandioriva diam-diam pernah mengalami sakit langka bernama autoimun, sebuah penyakit yang disebabkan oleh sistem imun atau kekebalan tubuh sendiri.

Mantan istri Ramon Y. Tungka itu pertama kali merasakan sakit tersebut saat keikut sertaannya di Putri Indonesia di 2009. Saat itu dia pingsan secara tiba-tiba tanpa ada penyebabnya.

Bahkan karena penyakit tersebut, Ramon Y. Tungka saat masih menjadi suami, sempat melarang Qory bekerja. Qory pun sampai berobat ke Korea untuk kesembuhan penyakitnya itu.

Lanta, bagaimana perkembangan penyakit Qory Sandioriva saat ini? Berikut petikan wawancara Suara.com dengan Puteri Indonesia 2009 itu, yang dilakukan beberapa waktu lalu: 

Baca Juga: Edward Akbar dan Kimberly Ryder Sah Jadi Suami Istri

Qory Sandioriva (Instagram)
Qory Sandioriva (Instagram)

Sejak kapan terkena autoimun?

Saya kena autoimun setelah Putri Indonesia, pulang dari Miss Universe saya terjangkit, sekitar 2009-2010 akhir. Nah ini saya mau informasikan, kebetulan autoimun itu lagi happening kan, orang banyak yang ingin tahu.

Apa yang kamu rasakan dengan sakit itu?

Ini kayak diabetes dan lain sebagainya, penyakit genetik tapi ini benar benar under control. Biasanya saya kayak gini aktivitas seharian kena matahari panas langsung geletak (pingsan).

Efek yang kamu rasakan dari penyakit tersebut?

Baca Juga: Ahmad Dhani Disandera Aksi Massa yang Tolak #2019GantiPresiden

Saya gemuk karena saya juga konsumsi steroid. Di mana steroid itu untuk menekan autoimun yang tadi. Saya ini lupus tapi bukan lupus jenis yang keluar, tapi memang kulit saya sempat yang merah-merah, kalau disentuh terasa perih.

Jadi badan kamu sempat gemuk karena sakit ini?

Salah satunya adalah kenapa waktu itu badan saya gemuk banget dan saya sampai hopeless nggak bisa nurunin berat badan pada saat saya hamil. Saya naik beratnya 50 kg, gede banget kan, jadi satu bulan terakhir sebelum melahirkan itu saya naik 25 kg, jadi udah naik 25 kg, satu bulan terakhir naik 25 kg. Itu karena kalau bisa dibilang asupan makanan nggak masuk ke bayi saya. Ganesha anak saya waktu itu lahirnya 2,7 kg, itu kecil karena nutrisinya nggak masuk.

Mantan suami dan keluarga tahu soal penyakit tersebut?

Tahu. Mas Ramon pun tahu. Sebelum nikah aku bilang ke dia autoimun itu susah punya anak dan saya merasa Ganesha itu anugrah terbesar buat saya 

Lalu bagaimana sikap Ramon saat tahu soal itu?

Mas Ramon meminta saya untuk tidak terlalu banyak kegiatan. Terus anak saya tuh cowok juga aktif jadi dia perlu perhatian yang lebih.

Bagaimana cara mengobati autoimun?

Mungkin kemarin sempat dengar saya ke Korea. Saya dibantu oleh teman saya, kebetulan dia orang Korea dan punya klinik di sini.

Alasan memilih berobat ke Korea?

Saya ke Korea kemarin teman saya kasihan melihat saya yang kadang pingsan, kadang lumpuh. Karena autoimun itu bisa menyerang syaraf, kenanya sendi, tulang, syaraf sama otot. Jadi ketika berat badan saya besar itu kan ada kontraksi di tulang saya, bukan seperti stroke sih, cuma tiba-tiba nggak bisa jalan.

Pengobatan seperti apa yang kamu jalani di Korea?

Di Korea mereka memberikan saya solusi, untuk operasi plastik. Tapi operasi plastik saya ini bukan mengubah hidung, tapi yang saya lakukan itu sedot lemak tidak meringankan berat badan tapi mengambil tumpukan lemak yang menekan tulang saya.

Ada efek samping dengan melakukan hal itu?

Nggak ada. Justru saya malah sembuh, sebulan saya melakukan operasi itu tiga kali, kalau lihat di YouTube itu channelnya SBS TV itu mendokumentasikan saya. Jadi mereka melakukan percobaan bahwa orang autoimun itu bisa stabil dengan operasi plastik.

Jadi sekarang sudah sembuh?

Iya saya sudah sembuh. Bahkan saya ingin menikah lagi karena ingin punya anak lagi. Kenapa? Betapa bahagianya seorang ibu itu kalau punya anak.

Mengapa ingin punya anak lagi?

Karena orang yang terkena autoimun susah punya anak. Saya ingin kasih edukasi kalau penderita seperti saya bisa sembuh. Sekarang pun dokter sudah menyatakan kalau rahim saya sudah nggak apa-apa.

Calon pengganti Ramon sudah ada?

Belum. Tapi yang kasih kode-kode banyak tapi saya masih cuek.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI