Suara.com - Indro Warkop mengaku langsung teringat sosok sahabatnya, Dono, saat pertama kali melihat draft skenario film Gila Lu Ndro. Hal tersebut terungkat ketika pria 60 tahun itu ditemui di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis (23/8/2018).
"Sebetulnya yang dulu ingin seperti ini, Dono. Makanya ketika saya nerima (film) kayak gini langsung ingat Dono. Jadi gua harus coba, karena dulu Mas Dono saja pengin seperti ini," kata Indro Warkop.
Jalan cerita Gila Lu Ndro, kata Indro Warkop, identik dengan keinginan Dono semasa hidupnya. Mendiang Dono rupanya ingin menggarap karya film yang berisi sindiran halus pada kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Gila Lu Ndro!, Bentuk Pelestarian Film Warkop DKI
"Kenapa satire comedy? Karena dia (Dono) ingin ini tertata satirnya, nggak soporadis," tutur Indro Warkop.
Menurut Indro, selama ini film-film warkop selalu menggunakan satir atau sindiran yang sifatnya terlalu kasar. "Kalau film warkop sampai warkop reborn soparadis banget kritikannya dari omongan," lanjut lelaki 60 tahun itu.
Kata Indro Warkop, hal itu bertolak belakang dengan komedi yang disajikan dalam film Gila Lu Ndro. Sayang, suami Nita Octobijanthy itu belum mau membocorkan lebih jauh soal satir yang akan muncul di film yang bakal tayang pada 13 September mendatang tersebut.
"Kalau ini (Gila Lu Ndro) secara tema sudah satire. Cuma belum berani bongkar ceritanya seperti apa, nanti aja lihatnya pas di bioskop," tutur Indro Warkop.
Baca Juga: Gila Lu Ndro! Bukan Film Warkop DKI