Honor Pertama Rp 750 Ribu, Mumuk Gomez Kini Bisa Beli Rumah

Minggu, 12 Agustus 2018 | 11:09 WIB
Honor Pertama Rp 750 Ribu, Mumuk Gomez Kini Bisa Beli Rumah
Mumuk Gomez saat berkunjung ke redaksi Suara.com, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (9/7/2018) [Suara.com/Dendi Afriyan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perjalanan karier Nurul Mukharomah alias Mumuk Gomez di industri hiburan Tanah Air melewati banyak terjal.

Karier Mumuk dimulai setelah dia mengikuti ajang pencarian bakat Festival Orang Lucu Indonesia. Dan, namanya mulai dikenal luas ketika Mumuk didapuk jadi host program musik Dahsyat bareng Raffi Ahmad, Denny Cagur dan Ayu Dewi.

Sukses jadi pelawak dan presenter, Mumuk mencoba peruntungan di dunia akting. Film pertamanya merupakan produksi RA Pictures berjudul 13: The Haunted.

Di film itu, Mumuk bermain bersama Al Ghazali, Valerie Thomas hingga Marsha Aruan.

Baca Juga: Ibnu Jamil Lengket dengan Penyanyi Cantik, Pacar Baru?

Kepada Suara.com belum lama ini, Mumuk menceritakan awal perjalanan kariernya hingga mencapai titik seperti sekarang. Menurut dia, begitu banyak cobaan yang ditemui di tengah perjalanannya.

Selengkapnya, simak wawancaranya berikut ini:

Bagaimana sih awalnya kamu terjun ke panggung hiburan?

Jadi dulu waktu tahun 2011, aku kan sekolah di Yogyakarta, di situ aku ikut audisi ajang pencarian bakat Festival Orang Lucu Indonesia (OLI) Kalau MNC atau TPI dulu namanya API (Akademi Pelawak TPI). Tapi karena ini di RCTI namanya Festival OLI. Jadi dari situ aku audisi di Yogyakarta. Sebetulnya awalnya iseng, aku kan anak theater terus kita coba daftar. Kita punya konsep nih. Tapi ternyata pas audisi aku sendiri dari grup theater yang ikutan. Aku nggak nyangka dari ratusan orang, aku satu-satunya perempuan yang lolos di Yogyakarta.

Terus sampai babak final nggak?

Baca Juga: Pacaran dengan Richard Kyle, Jessica Iskandar Bahas Pernikahan

Nggak nggak. Awalnya langsung karantina di Jakarta. Eh aku masuk 11 besar. Pas tampil tampil, aku bertahan sampai lima besar. Karena itu RCTI, jadi setelah keluar dari Festival OLI, aku langsung dikontrak SMN (Star Media Nusantara). Dari situlah mulai banyak tawaran program-program.

Program apa saja?

Awalnya dari cuma gimmick, bintang tamu. Sampe masuk Dahsyat dari cuma gimmck eh ditawarin jadi hostnya Dahsyat beneran. Lalu di situ mulai masuk sinteron juga. Terus aku juga punya program sendiri.

Awalnya emang pingin jadi artis?

Sebenernya aku nggak mau fokus ke dunia ini tapi kok makin ke sini makin banyak tawaran. Jadi coba diseriusin. Alhamdulillah banyak program sampai saat ini. Beberapa film juga. Jadi so far alhamdulillah.

Inget nggak dulu pertama kali dibayar berapa?

Dulu pertama kali setelah gabung SMN masuk Dahsyat. Itu masih dibayar Rp 750 ribu.

Kamu mulai merasa dikenal masyarakat sejak kapan?

Kayaknya pas program sahur RCTI. Itu ada namanya Kampung Bejo. Itu pas aku lepas dari Festival OLI. Itu 2012-an.

Selama jadi artis menghasilkan apa saja?

Materi pasti, nggak munafik yah. Rumah, mobil, motor, secara materi sih itu. Tapi yang paling berharga itu mental sih.

Kamu sudah punya rumah di Jakarta?

Belum sih, baru rumah di Yogyakarta. Dan nggak kepikiran beli rumah di sini. Prioritas aku bukan rumah dulu.

Tadi kamu bilang salah satu yang kamu dapat adalah mental, bisa dijelaskan?

Jadi gini, makanya aku nggak heran kalau banyak artis baru yang ngerasa sok artis terus kena star syndrome nggak bertahan lama, karena mental ini yang paling mahal. Lo mulai dari bawah dihina, dicaci, direndahin sama orang dan lo sebenernya harus bisa bertahan, bertahan. Sampai akhirnya lo ada berada di titik dimana orang nggak mandang sebelah lagi. Jadi kalau nggak ada mental udah kelar. Untung aku orangnya struggle.

Pernah kena bully juga?

Pastilah, apalagi dengan fisik seperti ini. Dulu kan belum ngerti make up, baju juga belum ngerti. Jadi seadanya aja. Jadi banyak yang bilang 'Alah masuk TV modal jelek doang biar bisa dihina-hina' padahal nggak gitu. Gue juga nggak mau dihina. Siapa sih yang mau dihina? Tapi alhamdulillah selama perjalanan gue bisa buktiin nggak cuma modal itu doang.

Gimana cara bisa bertahan dari komentar negatif netizen?

Ya karena menurut aku niat aku di entertain ini baik. Aku nggak mau jatuhin orang, tapi aku pingin cari rezeki, pingin bermanfaat juga bagi orang lain. Pingin ngasih rezeki buat keluarga, biaya kuliah aku dan hidup di Jakarta juga. Jadi selama niat aku masih positif Insya Allah akan dimudahkan sama Allah. Aku mikir selama ini begitu.

Pelajaran berharga yang dipetik dari perjalanan ini apa?

Aku percaya saja proses nggak akan pernah mengkhianati hasil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI