Suara.com - Mulai jarang tampil di panggung hiburan, Widy Soediro Nichlany alias Widy Vierratale belakangan punya kesibukan lain.
Vokalis band Vierratale ini ternyata lagi menikmati hobinya yang cukup ekstrem, yakni olahraga menembak.
Widy sebetulnya sudah cukup lama geluti olahraga menembak. Hanya saja, dia baru fokus baru-baru ini.
Ingin tahu cerita Widy selengkapnya soal hobi menembak, simak wawancaranya berikut ini:
Baca Juga: Nadine Chandrawinata - Dimas Anggara Ternyata Menikah di Bhutan
Dengar-dengar kamu lagi sibuk latihan menembak ya?
Aku lagi latihan nembak karena mau ada pertandingan. Gue latihan terus aja sih karena banyak yang harus dipelajari, nggak hanya langsung nembak gitu. Susah. Ada banyak mikir juga, pakai strategi.
Lomba dimana? Terus karier di dunia hiburan bagaimana?
Lombanya di banyak tempat sih. Kalimantan Selatan, ada di Surabaya dan di Bali. Tapi entertainment tetep, lagi ada beberapa lagu, cuma memang fokusnya di sini.
Apa yang membuat kamu memilih fokus menembak ketimbang nyanyi saat ini?
Baca Juga: Celine Dion Ungkap Alasan Baru Perdana Konser di Indonesia
Iya lebih enak di lapangan dan menghirup bau mesiu dan mendengarkan suara tembakan aja. Rasanya beda kalau udah di lapangan tembak. Menembaknya udah lima tahun belakangan, tapi fokusnya enam bulan nih.
Jangan-jangan mau jadi atlet ya?
Ya itu nanti ya, kan kalau atlit agak ribet. Maunya yang lomba-lomba gini aja.
Bagaimana awalnya kamu bisa hobi menembak?
Kebetulan nenek adalah petembak dulunya. Nenek dulu petembak target sempat jadi pengurus Perbakin juga. Dan Om aku juga Perbakin juga. Jadi memang keluarga mah udah pada tahu dan mendukung aku menembak.
Apa target yang hendak dicapai dalam tiap perlombaan?
Aku kan selama ini lomba masih lawan perempuan ya. Dan aku lumayan sering menang di bagian ladies ya dan gue bosan. Makanya masih semangat nih buat ikut lomba. Pengennya sih lombanya ngalahin yang laki-laki. Tapi itu susah banget. Masih jauh, masih banyak perlu latihan.
Pencapaian lain di olahraga menembak apa?
Sekarang gue udah anggota IPSC (International Practical Shooting Confederation), gue udah lulus IPSC gue udah penataran. Udah official jadi petembak.
Manfaatnya apa jadi anggota itu?
Gue jadi bisa bawa senjata untuk ditaro di gudang, cuman gue udah dianggap aman untuk memegang senjata. Gue udah ikut pertandingan akhirnya gue pertandingannya udah sampai luar negeri, itungannya udah internasional. Itu manfaat jadi anggota IPSC.
Sudah punya lisensi buat punya senjata?
Lisensi aku udah ada untuk mempunyai senjata sendiri tapi aku belum punya senjata sendiri. Aku sesantai itu, nggak terlalu mikirin. Karena aku merasa aku perempuan. Jadi nggak usah terlalu kayak bapak-bapak yang di sana. Mereka mereka itu. Hahaha.
Nanti jika sudah punya senjata api mau dibawa ke mana-mana?
Lisensi aku hanya untuk mempunyai senjata tapi ditaruhnya di gudang bukan buat ditenteng-tenteng.
Tapi untuk bawa sendiri biasanya itu harus punya surat khusus lagi dan semua itu membutuhkan biaya yang super mahal. Jadi untuk punya dan bawa sendiri itu prosesnya panjang dan biayanya mahal jadi nggak segampang itu mempunyai senjata. Jadi aku belum sanggup.
Jenis senjata apa yang paling kamu idamkan?
Glock aja si. Soalnya itu ikonik banget. Kalau buat anak sekarang ibarat sepatu vans atau converse, karena itu klasik.
Kalau lagi latihan biasanya pakai jenis yang mana?
Pakai pistol, laras panjang. Rifle yang 9 mili. Kalau rifle, 556 pelurunya. Kalau Rifle aku masih pinjem juga sih.
Kamu nggak risih saat latihan? Bukannya lebih banyak laki-laki ya?
Justru gue princes banget di lapangan. Risih sih nggak. Karena kan gue pakai sepatu menembak. Karena kan panas jadi gue menggunakan celana panjang. Intinya gaya gue nembak sama kayak gaya gue sehari hari.