Suara.com - Di tengah fenomena menggapai popularitas instan lewat aplikasi bernama Tik Tok, lima siswa SMA Negeri 4 Tangerang Selatan ini bersiap untuk menapaki karir di industri musik lewat ajang pencarian bakat Pucuk Cool Jam 2018.
Kelima siswa yang terdiri dari Dandy Hendstyo (vokal), Hilmi Gantara (gitar), Abhi Laksana (bass), Kevin Pasha (drum), dan Arrafiu Asyqar (kyeboard), lewat band D’synthetic, berhasil memenangkan Pucuk Cool Jam 2018 kategori band. Mereka juga telah memiliki music video berjudul #staycoolnfresh, yang diaransemen oleh Abenk Alter, seorang musisi nasional, serta disutradarai Aji Yudistira.
"Kita bangga banget bisa menjadi pemenang dan dimentorin orang profesional di Industri musik. Semoga karya kami bisa menginspirasi teman-teman lainnya untuk semangat berkarya dan terus berlatih menggapai mimpi," ujar Dandy mewakili D’synthetic Band dalam temu media di Jakarta, Kamis (5/7/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Erick Harijanto selaku Marketing Manager RTD Tea & Juice, PT Mayora Indah Tbk, mengungkap apresiasinya terhadap Band D'synthetic yang telah melalui proses seleksi ketat di ajang Pucuk Cool Jam 2018 hingga menjadi pemenang dan meluncurkan music video. Ia berharap, totalitas para siswa SMA N 4 Tangerang Selatan ini bisa diterima oleh generasi muda dan menjadi inspirasi dalam menggapai cita-cita di industri seni musik.
Baca Juga: Suasana Ngopi yang Cozy di Kozi 3.7
"Kami berharap dengan kehadiran music video #staycoolnfresh ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak muda Indonesia untuk berani menggapai pucuk momen lewat hobi yang dimiliki dan ditekuni," tambah Erick.
Sebagai musisi dan penulis lagu, Abenk Alter pun memberikan tips bagi anak muda yang ingin berkarir di industri seni. Menurut dia, di era media sosial dan beragam aplikasi hiburan yang sedang marak seperti saat ini, sebaiknya dimanfaatkan untuk memaksimalkan potensi, bukan untuk menggapai popularitas secara instan.
"Buat generasi sekarang, medsos itu privilege banget karena bisa membuka ruang potensi individu menjadi apa saja yang mereka mau asal komitmen. Tapi kadang memang ada anak muda yang merasa bisa instan terkenal lewat medsos atau aplikasi yang lagi ngetren. Jadi goal mereka cuma mengejar follower, kemampuan nggak diasah," sambung Abenk.
Untuk itu, ia menasehati para personil D'synthetic Band dan anak-anak muda zaman now agar memanfaatkan era perkembangan teknologi untuk mengasah potensi dan menjadi alat untuk menggapai mimpinya, seperti menggunakannya sebagai portofolio.
"Semua ada plus dan minusnya, medsos bisa dimaksimalkan untuk bikin apa saja, asal jangan dilihat sebagai goals, pengen terkenal, pengen punya follower. Lebih baik jadi alat untuk mempromosikan apa yang kita bisa dan menggali potensi sebenarnya," tutup Abenk.
Baca Juga: YouTube Bantu Kreator Indonesia Asah Kemampuan Produksi Video