"Ledakan kita bikin satu banding satu di Cikeas habis itu bangkainya kita taruh di lokasi. Pos polisi juga kita tutup semua. Jadi after bom sudah kita setting. Supaya setiap take itu kita nggak harus pecahin kaca lagi," tutur Myrna Paramitha.
"Tiga bom itu asli cuma ceritanya fiksi, diledakin pas syuting. Jadi nggak pake CGI. Saya pinginnya se-real mungkin dari api, asap, ledakannya semua pingin asli. CGI cuma beberapa saja," imbuhnya lagi.
Alasan itu pulalah yang membuat Ario Bayu tertarik terlibat di film "22 Menit". Suami Valentine Payen ini yakin film tersebut mampu membawa penonton ikut terhanyut dalam tragedi bom Thamrin.
"Ide kreatif dari Myrna sama Eugene itu juga sangat wah. Jadi saya juga ada ketertarikan. Saya suka visinya, pingin film ini terasa real. Makanya kita pakai helikopter beneran. Pokoknya penonton bakal dibawa ke dunia ini yang sebenernya," jelas Ario Bayu.
Film 22 Menit juga turut dibintangi oleh Ade Firman Hakim, Ence Bagus, Mathias Muchus hingga Hana Malasan.