Suara.com - Ario Bayu, sang pemeran utama yang memainkan tokoh AKBP Ardi mengungkap "22 Menit" terinspirasi dari cepatnya aparat membekuk pelaku bom Thamrin usai ledakan. Tragedi bom Thamrin Januari 2016 lalu diangkat ke layar lebar lewat film "22 Menit". Produksi Buttonijo Films ini bercerita soal Polisi Republik Indonesia (Polri) menghadapi serangan terorisme di jalan MH Thamrin.
"Ini berangkat dari kejadian bom Thamrin. Dimana polisi berhasil mengatasi kejadian itu dalam waktu 22 menit. Jadi itu menjadi sorotan dunia waktu itu," terang Ario Bayu di kantor Suara.com, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/7/2018).
"Bahwa ternyata polisi Indonesia kompetensinya sangat tinggi. Kok bisa ada terorisme di jalan protokoler tapi bisa dinetralkan 22 menit. Intinya terinspirasi dari kejadian itu," sambungnya lagi.
Dituturkan Ario Bayu, tak ada adu kekuatan fisik dalam film tersebut. Semua adegan dirancang seperti video amatir yang selama ini beredar.
"Sebenernya nggak kontak langsung lebih ke taktis dan senjata. Karena ini bukan film aksi yang pakai ilmu silat. Ini lebih kepada protokoler polisi gimana cara netralin situasi. Nggak ada fighting dan pukulan," ucap Ario Bayu.
Sang sutradara, Myrna Paramita juga menyebut demi mengatur lokasi bak tragedi sesungguhnya, ia sampai memblokir jalan MH Thamrin selama delapan hari.
"Juga selain penutupan jalan. Kita juga punya ekstra 500 orang untuk rekonstruksi seperti yang diviralkan kemarin. Kita rekonstruksinya bener-bener nyata. Ada warga, Sabhara, semuanya lah pokoknya ada," terang Myrna Paramita.
Soal ledakan sendiri ternyata benar-benar nyata tanpa bantuan CGI. Ia memastikan tiga bom yang disediakan memang diledakan selama proses syuting berlangsung.