Suara.com - Aktor Ario Bayu menjalani pelatihan khusus di Mako Brimob demi film barunya berjudul "22 Menit". Lelaki 33 tahun ini belajar langsung bersama tim Detasemen Khusus (Densus) 88 dan Gegana selama hampir sebulan.
"Susah banget meranin ini. Belajarnya juga langsung sama elite-elite first-nya kepolisian. Saya langsung belajar di Mako Brimob dengan Densus dan tim Gegana," kata Ario Bayu saat bertandang ke Suara.com, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2018).
"Dan mereka gila. Orang yang sangat hebat, orang yang memiliki dedikasi tinggi," sambungnya lagi.
Baca Juga: Di Film 22 Menit, Ario Bayu Diajarkan SOP Gunakan Senjata Api
Di sana, Ario Bayu mempelajari semua yang berhubungan dengan kepolisian termasuk cara menghadapi serangan terorisme.
"Saya belajar masalah taktis, technical jadi polisi, cara nembak yang bener terus simulasi-simulasi kejadian. Benar-benar yang diajarkan kepada saya itu diajarkan kepada anggota polisi baru. Jadi saya berasa jadi polisi beneran," tutur Ario Bayu.
Dalam film garapan sutradara Eugene Panji dan Myrna Paramita tersebut, suami Valentine Payen ini berperan sebagai AKBP Ardi. Karakter Ario Bayu ini pun menjadi kunci utama dalam film.
"Saya sebenernya jadi AKBP, kalau dari film ini spesifiknya dia itu yang menetralkan kondisi yang mencekam di saat kejadian ledakan bom Thamrin. Jadi Ardi memiliki skill-skill seperti elite first-nya polisi," ucap Ario Bayu.
"Ardi itu sangat lihai dalam menggunakan senjata, dia pandai pegang laras panjang. Jadi, istilahnya dia itu komponen penting karena dia ngerti senjata dan pandai berstrategi," imbuhnya.
Baca Juga: Kata Ario Bayu soal Kemungkinan Sang Istri Main Film di Indonesia
Film "22 Menit" sendiri berkisah tentang aksi kepolisian menghadapi serangan bom MH Thamrin yang menggemparkan Indonesia pada 14 Januari 2016. Selain mengusung genre aksi, film ini juga menghadirkan kisah dramastis.