Suara.com - Pelecehan seksual bisa menimpa siapa saja, bahkan figur publik dari kalangan artis sekalipun. Masyarakat Indonesia tentu masih ingat apa yang dialami penyanyi dangdut Via Vallen baru-baru ini.
Lewat instagram stories-nya, Via yang populer berkat lagu Sayang itu mengungkap pelecehan seksual yang didapat.
Via mengaku ada seorang pemain sepakbola asing yang merumput di Indonesia mengirim direct message (DM) bernada cabul ke akun Instagram-nya. Meski tak pernah menyebut siapa bintang lapangan hijau yang dimaksud, nama pemain Persija Jakarta, Marko Simic, cukup terdengar santer waktu itu.
Blak-blakan Via ini menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak. Bahkan, Via disarankan seorang menteri untuk membawa kasus tersebut ke jalur hukum.
Baca Juga: Ingin Menikah Sederhana, Caisar Cari Mas Kawin di Pasar Bogor
Tapi bagi Via, sanksi sosial buat si pelaku sudah cukup. Sehingga, dia merasa tak perlu membuat laporan ke pihak kepolisian.
Bicara soal pelecehan seksual, ternyata Via Vallen bukan satu-satunya artis Tanah Air yang pernah mengalami tindakan tak menyenangkan itu.
Liputan khusus Suara.com kali ini memang membahas kisah pahit sejumlah artis yang pernah mengalami pelecehan seksual. Tak bermaksud mengorek luka lama mereka, kami berhasil mewawancarai tiga artis seperti Siti Badirah, Tata Janeeta, dan Kirana Larasati.
Ingin tahu kisah lengkap mereka? Simak berikut ini:
Dimulai dari Siti Badriah...
Baca Juga: Banyak Utang, Ahmad Dhani Beberkan Rincian Utangnya
1. Siti Badriah
Pedangdut Siti Badriah rupanya punya cerita kelam tentang pelecehan seksual. Hal tak mengenakkan itu terjadi
saat Sibad-sapaab akrabnya-masih remaja dan sering manggung di acara pernikahan di kampung.
"Dulu waktu nyanyi panggung-an alami pelecehan. Pas lagi saweran kadang-kadang sawerannya dimasukkin ke
payudara. Terus ada yang pingin peluk-peluk, cium-cium," kata Siti Badriah kepada Suara.com baru-baru ini.
Si pelantun Lagi Syantik ini memang sudah terjun sebagai penyanyi sejak berusia dini. Dia ikut orangtuanya yang
sudah menggeluti dunia orkes dangdut lebih dulu.
Tapi saat pelecehan seksual itu terjadi, Sibad tak sedang bersama orangtuanya. Tak heran, ada penonton yang
nekat bertindak cabul.
"Itu kejadian sekali doang. Itu juga aku nyanyinya di panggung hajatan. Dan di situ nggak bareng grup orangtua
aku. Jadi nggak ada yang jagain," ujarnya mengenang.
Sibad masih ingat betul bagaimana dia bereaksi waktu itu. Rupanya Sibad nekat berteriak lewat mikrofon agar si
pelaku merasa malu.
"Aku bilang (di mikrofon), 'boleh nyawer, boleh joget, asal yang sopan.' Jadi malu deh dia," katanya.
Apa yang dialami Sibad waktu itu cukup membuatnya trauma. Bahkan, ketika namanya mulai melambung di
panggung musik dangdut nasional, Sibad sampai memakai jasa bodyguard agar kejadian serupa tak terulang.
"Alhamdulillah kalau sekarang lebih ketat dijagainnya juga. Bukan sok-sokan di-bodyguard atau gimana.
Maksudnya sekarang lebih dijaga aja. Aku juga lebih hati-hati sekarang," ujarnya.
Selain bodyguard, Sibad juga mulai selektif memilih pakaian. Sebisa mungkin, dia menghindari busana yang
terbuka ketika manggung.
[Sumarni]
Halaman selanjutnya ada kisah Tata Janeeta yang sampai menampar pelaku pelecehan seksual...
2. Tata Janeeta
Sama seperti Siti Badriah, pelecehan seksual yang dialami penyanyi Tata Janeeta terjadi saat sedang menghibur
penonton. Kala itu, Tata masih merintis karier sebagai penyanyi kafe di Pekanbaru.
"Lagi nyanyi (di kafe) tiba-tiba ada (pengunjung kafe) yang naik dan towel bagian tertentu. Itu kan salah satu
pelecehan," kata Tata memulai cerita.
Pelecehan lainnya adalah dalam bentuk verbal. Biasanya, kata-kata senonoh terlontar dari pengunjung kafe yang
memberikan duit kepadanya di atas panggung.
"Tapi dia ngasih tips (duit) sambil berkata hal yang sangat kotor, tapi nggak bisa saya sebutkan seperti apa (kata-kata kotor itu)," ujar mantan personel Mahadewi ini.
Saking kesalnya, Tata pernah sampai turun dari atas panggung dan mengejar seorang pengunjung kafe yang
bertindak cabul. Waktu itu, Tata benar-benar naik pitam.
"Saya langsung turun dari panggung, saya kejar orangnya, saya gampar langsung. Terus pernah juga sekali saya
langsung naik kursi, saya pukul orangnya," ujarnya mengenang.
Saat sudah menjadi penyanyi profesional, Tata masih saja mengalami pelecehan seksual. Hanya saja, apa yang
dialami kali ini berbeda dari sebelum-sebelumnya.
Tata sering menerima kata-kata tak pantas lewat direct message (DM) akun Instagram-nya. "Di dunia maya
banyak yang psiko. Cuma saya nggak buka satu-satu, saya sudah tahu jadi saya biarkan dan langsung hapus.
Banyak yang bahasanya aneh-aneh dikirim ke saya," ujarnya.
Kendati begitu, Tata saat ini sudah bisa lebih sabar. Sehingga, dia belum berencana membawa kasus ini ke jalur
hukum.
"Trauma sih ada, kalau saya mau sih, saya bisa laporin. Cuma mungkin, saya tipikal orang yang marah saat itu
juga. Ada sebagian orang yang tipikalnya laporin, jadi yaudah deh jaga diri saja. Sambil elus dada dan istigfar,"
katanya.
[Wahyu Tri Laksono]
Pelecehan seksual yang dialami Kirana Larasati terjadi saat masih duduk di kelas 5 SD. Simak kisahnya di halaman berikut.
3. Kirana Larasari
Apa yang dialami Kirana Larasati tak kalah pahit. Bedanya, pelecehan seksual ini terjadi ketika Kirana masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
"Saat kejadian, saya masih 10 tahun," kata Kirana memulai cerita kepada Suara.com.
Meski peristiwa itu sudah lama terjadi, bintang film Turis Romantis ini masih bisa mengingat secara detail.
"Jadi payudara saya dipegang paksa oleh anak remaja SMA di jalanan. Setelah kejadian, saya cuma bisa gemetar, nangis, dan lari," ujarnya mengenang.
Sesampainya di rumah, Kirana tak tahu harus berbuat apa. Ingin menceritakan kejadian itu kepada orangtuanya, dia tak punya nyali.
"Pokoknya kejadian itu bikin saya trauma," katanya.
Kirana sadar, sikap diamnya saat itu adalah sebuah kesalahan. Harusnya, kejadian itu harus langsung diadukan kepada orang-orang terdekat sesegera mungkin.
Karena itu, sekarang menurut Kirana, sudah saatnya para korban pelecehan seksual bersuara. Sebab, jika hanya berdiam diri, para pelaku bakal kembali melakukan hal serupa.
"Kita-kita sih ogah dilecehin, sekecil apa pun, dalam bentuk apa pun. Kita-kita nggak mau diem aja. Saatnya bersuara," ucap Kirana.
[Ismail]