Sekadar info, musisi Swedia yang berdarah Lebanon ini Maret lalu mengunjungi pengungsi komunitas Rohingya Myanmar yang mengungsi di Bangladesh. Maher yang juga luas dikenal di Indonesia, berpartisipasi dalam kegiatan bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Bulan Sabit Merah Turki di wilayah tersebut.
"Saya baru-baru ini mengunjungi Bangladesh dan melihat sendiri dukungan yang diberikan Turki kepada pengungsi Rohingya di sana. Turki, di bawah kepemimpinan presiden Erdogan, adalah model bagi banyak negara Muslim - itu demokratis, pluralis, dan bangga dengan identitas dan warisan. Semoga Tuhan memberkati dia dan memberkati orang-orang Turki untuk apa yang mereka lakukan," ungkapnya.
Uniknya, latar belakang dibuatnya lagu khusus ini adalah hasil kelakar Erdogan sendiri kepada dirinya dan teman-teman artis, saat itu secara becanda ia meminta sebuah lagu tentang Turki. Hal ini kemudian direspon serius oleh Maher Zain sehingga muncul lagu "Harvest Time" ini.
Baca Juga: Foo Fighters Gondol Kerrang! Awards, ini Pidato Kocak Dave Grohl
"Saya berjanji kepada presiden bahwa saya akan menyampaikan lagu pada akhir Mei. Saya hanya punya 10 hari untuk melakukan segalanya. Ramadan dan banyak tekanan! Tapi Alhamdulillah [puji Tuhan] sudah selesai sekarang," katanya.
Meskipun bukan orang Turki, namun sebagai musisi, Maher Zain merasa terhomat diminta membuat lagu tentang negara ini.
"Saya merasa terhormat dan berkewajiban. Saya bukan orang Turki tetapi saya selalu berdoa untuk melihat Turki yang kuat dan stabil," ungkapnya.
Lirik lagu ini sendiri ditulis oleh oleh Ahmet Kurtis, seorang penyair Macedonia yang banyak berkolaborasi dengan Maher Zain pada beberapa lagu.
Baca Juga: Official Song Asian Games Slank - Dipha Barus, Kayak Lagu Lebaran
Sumber: Portal Satu