Bahas Genre Dangdut, Inul Daratista Debat Seru dengan Warganet

Wahyu Nugroho Suara.Com
Minggu, 24 Juni 2018 | 13:53 WIB
Bahas Genre Dangdut, Inul Daratista Debat Seru dengan Warganet
Inul Daratista di acara jumpa pers Dangdut Academy 3 di Senayan City, Jakarta Selatan, Rabu (20/1/2016) [suara.com/Nanda]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bicara dangdut tentu tidak bisa lepas dari pedangdut senior, Inul Daratista. Eksis sejak lama, Inul dikenal sebagai pedangdut yang merintis dangdut dari bawah dan membawa genre dangdut lebih dikenal lagi secara luas di masyarakat.

Meski sudah terkenal dan populer, ternyata masih banyak stigma yang melekat di genre dangdut, salah satunya dari kampungan dan norak. Meskipun beberapa penyanyi dangdut seperti Via Vallen tampil merubah stigma kampungan dari dangdut, namun cap negatif ini sering melekat di genre dangdut.

Prihatin dengan hal tersebut, belum lama ini, Inul Daratista curhat dan menyampaikan pendapatnya tentang genre dangdut. Di akun instagram-nya, pemilik goyang ngebor ini menuliskan sekian baris kalimatnya.

Berikut ini beberapa pandangan dangdut dari kacamata Inul Daratista.

Baca Juga: Jerman Taklukkan Swedia, Cinta Laura Girang

Dangdut itu evergreen

Dangdut telah melahirkan dan membesarkan nama Inul Daratista. Menurut Inul musik dangdut itu tak lekang ditelan jaman.

"Dangdut itu katanya kampungan, norak, gak berkelas, bahkan ada bbrp org masih gengsi bersentuhan dengan dangdut. Tapi bagiku DANGDUT itu musik khas Indonesia sepanjang masa dan sepanjang jaman, aku bisa seperti skrg ini juga dr dangdut. Terbukti acara apapun bisa diterima,"ungkapnya.

Inul Daratista di jumpa pers program Academy 3 di Senayan City, Jakarta Selatan,  Rabu (20/1/2016) [suara.com/Ismail]

Dangdut itu fleksibel

Baca Juga: Rupanya, Rhoma Irama Belum Mau Sepanggung dengan Inul Daratista

Menurut Inul, dangdut itu fleksibel, lagu apapun bisa dimainkan jadi versi dangdut. Dangdut juga bisa dipakai di banyak acara dari yang elit, termasuk acara pilkada.

"Pilkada seantero jagat yang dipake artis dangdut semua, dari yang senior junior, kelas kampung sampai kelas kakap," katanya.

Goyang seksi nggak hanya dangdut

Mengkritisi soal goyang yang seksi, menurutnya itu tergantung selera penikmatnya. Musik lain menurutnya juga punya goyangan yang seksi, tapi ya ia harus menerima karena dangdut itu lebih populer, jadinya sering dicap jelek.

"Justru karena dangdut itu specta jadi sorotannya lebih tajam dari sebilah pisau saudara-saudara," ungkapnya.

Baca juga: Beredar Foto Opick Didampingi Perempuan Bercadar

Dangdut sumber penghasilan yang wow

Dangdut bisa mengubah hidup seseorang, gara-gara dangdut banyak orang yang bisa terangkat taraf ekonominya.

Inul Daratista (Ismail/Suara.com)

"Artis jaman now yang lagi hits aja sekali job bisa 200 juta lebih sekali manggung," katanya.

Dangdut never dies

Juri acara Bintang Pantura di salah satu televisi swasta ini menilai dangdut tak akan mati sampai generasi yang tumbuh berkembang dan harum seperti bunga melati.

"Terbukti acara TV, dangdut masih banyak pemitanya yess. Kreativitas untuk bikin dangdut dengan banyak varian rasa dalam bermusiknya akan membuat dangdut makin berjaya seiring waktu.

Debat seru dangdut Inul dan warganet

Pemikiran atau pandangan Inul ini memang menginspirasi siapa saja yang ingin terjun ke dunia dangdut, namun tidak sedikit warganet yang lantas tidak setuju dengan pernyataan Inul dan mengajaknya beradu argumen.

"Maaf mba Inul, mungkin mereka bukan alergi tapi karena dangdut identik dengan cewek-cewek seksi yang pakaiannya bisa mengundang syahwat, tidak tutup aurat, sekali lagi maaf," kata salah seorang warganet.

Baca juga: Reaksi Glenn Fredly Disinggung Soal Video Syur Mirip Aura Kasih

Hal ini dijawab Inul dengan blak-blakan.

Seperti yang saya bilang, yang nyanyi dengan pakaian seksi apa hanya dangdut? Genre lain juga banyak dan bahkan lebih vulgar dan open, hanya karena dangdut pecintanya lebih luas jadi hal-hal demikian tetap jadi bahasan dan topik yang pedes buat dangdut," katanya.

Inul singgung 'dangdut islami'

Inul kemudian menyinggung masalah dangdut yang seksi ini yang dibandingkan dengan dangdut dari artis yang berhijab. Ada dua pilihan yang menurutnya dikembalikan lagi kepada pemirsanya mau pilih yang mana.

"Kalau gak suka yang jangan lihat yang menghibur seksi, cari saja yang menghibur islami kan banyak dangdut dibikin manis dengan artisnya berhijab juga byk kan? Jadi gak usah memojokkan yang seleranya beda, tak semua harus sama. Dunia ini penuh warna-warni nikmati sesuai selera kita dan gak perlu nyentil dan cubit yang lain," kata Inul.

Ada juga pendapat dari warganet soal dangdut yang norak dan kampungan.

Elvy Sukaesih di jumpa pers 'D'Academy Menggoyang Indonesia 2017', di Senayan City, Jakarta Pusat, Kamis (6/9/2017). [suara.com/Ismail]

"Dangdut jatuhnya 'norak' dan 'kampungan' tergantung yang ngebawain lagunya. Kalau penyanyi dangdut sekelas Elvy Sukaesih, Is Dahlia dan Ikke Nurjanah itu jauh dari kata norak dan kampungan itu menurut aku, kembali lagi ke selera masing-masing, aku ngefans banget sama dangdut dari dulu, maaf

Pernyataan ini dibalas inul dengan tegas.

"atur aja gaesss kelasmu kelas dangdut islami, bukan kelas dangdut nasional, seleramu bukan seleraku, seleramu juga belum tentu selera yang lain juga sama, jangan pukul rata gaesss, pikirannya disehatin dulu yah" kata Inul.

Makin hangat, warganet juga menanyakan soal dangdut islami.

"saya baru dengar ada kelas dangdut islami, berarti ada kelas dangdut non islami dong," kata salah satu warganet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI