Suara.com - Nama Cornelia Agatha kini kembali muncul di dunia entertainment, setelah perempuan 45 tahun itu terlibat dalam film Si Doel The Moive. Cornelia Agatha kembali akan bereuni dengan para bintang serial Si Doel Anak Sekolahan yang populer di tahun 1990-an seperti Rano Karno, Maudy Koesnaedi, Suti Karno, Mandra dll.
Tapi rupanya, dunia akting memang bukan lagi menjadi dunia nomor satu bagi Cornelia Agatha. Ibu dua anak itu kini mengaku tengah disibukkan dengan targetnya menyelesaikan kuliahnya.
Ya, Cornelia Agatha kini berjuang keras untuk menyelesaikan skripsinya untuk meraih gelar strata satu di jurusan hukum pada sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Rupanya, ada niat mulia di balik ambisi Cornelia Agatha menjadi sarjana hukum. Apa niat baik tersebut? Berikut petikan wawancara Suara.com dengan perempuan kelahiran 11 Januari 1973 tersebut, saat ditemui di Jakarta baru-baru ini:
Kabarnya sedang sibuk skripsi?
Iya benar banget lagi skripsi. Tapi sampai sekarang belum selesai, baru juga bab 2.
Kuliah di mana?
Sekarang di UKI ambil jurusan hukum. Saya dulu kuliah Seni Rupa IKJ waktu saya lulus SMA tahun 91. Tapi sekarang pengin kuliah lagi. Dulu (kuliahnya) nggak kelar.
Apa alasan ingin kuliah lagi?
Saya sih pengin jadi pengacara. Rencananya, jadi lawyer yang khusus lebih banyak memperjuangkan hak-hak anak, yang jadi korban kekerasan.
Sudah sejauh mana skripsinya?
Saya lagi berjuang keras untuk menyelesaikan skripsi. Untungnya teman di kampus semua support. Tadinya saya kayak 'bisa nggak nih selesai?' Kan harus syuting.
Di mana kesulitannya?
Skripsi aku lumayan berat, aku nulis tentang HAM, hukum humaniter, perlindungan anak di daerah konflik bersenjata. Studi khususnya banyak kasus seperti Suriah, Rohingya, Palestina, yang perlindungan anak di daerah perang deh. Penelitiannya lumayan berat.
Kenapa ambil tema itu?
Karena saya suka anak-anak. Saya juga kuliah hukum itu ada misi mau membantu anak-anak di dunia yang bermasalah, seperti mengalami child abuse, kekerasan, atau terjebak di zona perang. Memang skripsi saya dibuat untuk misi kemanusiaan dan perdamaian dunia.
Ingin membuat lembaga untuk anak-anak?
Saya ingin banget suatu saat nanti saya punya lembaga yang melindungi anak-anak dan skripsi saya memang ada misi kemanusiaan di situ. Skripsi saya kan tentang perlindungan anak di daerah perang, zona perang di Suriah.
Saya ingin mengangkat itu karena terus terang kasihan sedih banget kalau lihat sekarang nasib anak-anak yang terjebak dalam situasi itu. Tapi kalau saya lebih mau ke pencegahannya, punya lembaga yang bisa mencegah kekerasan yang menimpa anak-anak supaya bisa diminimalisir.
Ada rencanan mau ke negara konflik untuk melihat anak-anak korban perang?
Tadinya saya mau ke Suriah, ternyata nggak gampang. Banyak pertimbangan juga
Setelah lulus, apa yang akan dilakukan?
Mungkin habis lulus saya akan lebih banyak ngurusin HAM nantinya. Saya belum bisa sharing (bikin lembaga anak-anak) karena buat saya wisuda dulu lah baru bisa banyak omong. Oktober sidang, Desember wisuda.
Baca juga:
Lagi Syantik Tembus 120 juta views, Siti Badriah Raup Rp 600 Juta
Pemakaman Hari Moekti Berlangsung Haru
Dari Rocker Hingga Pendakwah, Hari Moekti Sempat Ingin Bunuh Diri