Suara.com - Maudy Koesnaedi mengaku banyak perbedaan saat merayakan Lebaran di negeri Belanda dan Indonesia. Umat Muslim di Belanda merupakan minoritas.
"Ya, beda bangetlah. Di sana kan, nggak ramai, karena cuman sedikit ya. Nggak terlalu banyak pas salat Ied," kata Maudy, saat ditemui di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Selain itu, perempuan 43 tahun tersebut mengaku, yang melaksanakan salat Ied sedikit dan hanya diikuti laki-laki saja.
"Itu juga yang salat, laki-lakinya saja, yang perempuan di rumah sama keluarga nyiapin makanan," ucapnya.
Budaya bersalaman dan berkumpul pun tidak di jumpai di Belanda. Yang ada hanya keluarga terdekat datang untuk makan bersama.
"Nggak ada salaman sama tetangga seperti di Indonesia. Paling kita kumpulnya sama mertua dan keluarga yang Turki. Kita paling makan, gitu aja sih. Ya, bedalah sama keluarga di Jakarta," jelasnya.
Bawa Rendang
Salah satu alasan Maudy Koesnadi merayakan Lebaran di negeri Kincir Angin ini adalah ingin bertemu dengan mertuanya yang sudah sepuh.
"Kebetulan waktu mama aku masih hidup aku lebarannya sama mama di Jakarta, mama 3 tahun nggak ada, mertua saya juga semakin sepuh jadi kalau ada kesempatan kita nengok yang di Belanda dulu," jelasnya.