Suara.com - Dalam dunia lawak atau komedi, sosok grup Srimulat sudah menjadi ikon, sama seperti Warkop. Hal-hal lucu yang merupakan ciri khas pemainnya menjadi bagian yang tak terpisahkan saat mengenang grup ini, dari Tarsan, Almarhum Asmuni, Mamiek, Tessy, almarhum Gogon, tak terkecuali almarhum Nurbuat.
Ciri khas yang dimaksud meliputi penampilan, gaya bicara, dan kalimat-kalimat yang menjadi trade mark seorang pemain.
Sebut saja Asmuni dengan kalimat "Hil yang mustahal" dan "Tunjep poin" (maksudnya hal yang mustahil dan to the point) Ada Mamiek Prakoso terkenal dengan kalimat "Mak bedunduk", dan "Mak jegagik" (sekonyong-konyong, tiba-tiba).
Ada juga sosok Tessy (Kabul) dengan dandanan khasnya. Tarsan dengan gaya militernya. Selain itu ada juga sosok Pak Bendot akan menjadi lelucon ketika 'disia-siakan' oleh lawan mainnya.
Baca Juga: Nurbuat Sempat Bukber Bareng Srimulat Sebelum Wafat
Tak ada juga yang bisa melupakan Gogon, pelawak berambut mohawk yang terkenal dengan sikap berdiri yang khas sambil melipat tangan.
Lalu bagaimana dengan almahum Nurbuat?
Suami dari pelawak Rohana (yang juga anggota Srimulat) ini jika diperhatikan juga mudah dikenali dengan beberapa dialognya yang khas.
Pemilik akun komunitas penggemar Srimulat @srimulatism yang juga penulis buku bertajuk sama, Thrio Haryanto mencatat ada dua ciri khas Nurbuat yang diamati mereka dari dialog-dialog yang kerap dilontarkan Nurbuat.
Ciri pertama adalah istilah 'Hil yang mustahal'. Menurut Thrio sebenarnya lahir dari Nurbuat, dan ketika dibawakan Asmuni, kalimat tersebut semakin menemukan sihir kelucuannya.
Baca Juga: Doyok Ungkap Penyebab Wafat Nurbuat Srimulat
Ciri kedua adalah kata 'Buatukmu'. Kata ini ini lahir dari suatu pentas. Saat itu Basuki bertanya kepada Nurbuat,