Suara.com - Kabar duka tengah menyelimuti industri hiburan Tanah Air. Di tengah semaraknya Hari Raya Idul Fitri, pelawak Nurbuat Srimulat diketahui meninggal dunia pada Kamis (14/7) malam.
Kepada wartawan, Doyok selaku sahabat baik Nurbuat mengungkap penyebab kematian almarhum.
"Jantung dan sesak nafas. Kalau sesak nafas sudah lama, suka bawa yang dihisap, alat untuk sesak nafas sih. Udah lama ya cuman memang nggak tahu ya, umur nggak (ada yang) tahu," ucap Doyok saat dihubungi Jumat (15/6/2018).
Nurbuat dinyatakan wafat saat dilarikan ke Rumah Sakit Harum Sisma Medika, Kalimalang, Jakarta Timur. Selanjutnya, jenazah baru disemayamkan di kediamannya yang berlokasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Baca Juga: Innalillahi, Nurbuat Srimulat Meninggal Dunia
"Sempat dibawa ke rumah sakit sebentar gitu, terus pulang lagi. Meninggalnya di rumah sakit Harum, Kalimalang. Rumahnya kan di Pondok Kelapa dekat rumah mas Eko almarhum," sambung Doyok lagi.
Kini, jenazah Nurbuat dibawa ke Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah pakai ambulans. Doyok menyebut almarhum bakal dikebumikan di kampung halamannya sendiri.
"Dibawa ke kampung halaman, Ambarawa. Ini sudah sampai di Cirebon, posisi jenazah," tutur Doyok.
Kabar wafatnya Nurbuat pada malam takbiran menjelang hari raya Idul Fitri 1439 Hijirah jam 22.30 malam kemarin pertama kali diketahui setelah komika akun twitter Pandji Pragiwaksono me-retweet kabar duka yang disampaikan oleh akun twitter komunitas penggemar srimulat, @srimulatism.
Tak hanya Pandji, Penulis dan produser acara Maman Suherman juga menyampaikan kabar duka ini ke khalayak ramai.
Baca Juga: Innalillahi, Musisi Ari Malibu Meninggal
Lewat status twitternya, figur masyarakat bekepala plontos berkacamata yang terkenal lewat program ILK (Indonesia Lawak Klub) di salah satu stasiun televisi di Indonesia ini juga menunggah gambar Nurbuat saat tampil di sebuah acara TV.
Saat itu Nurbuat tampil bersama istrinya Rohana yang juga anggota keluarga besar Srimulat.
Lahir di Malang, Jawa Timur, sejak usia 21, almarhum telah berkecimpung di dunia seni pentas. Diawali dari kelompok ludruk Anoraga milik Batalion 513 Malang.
Pada 1979, Nurbuat bergabung dengan ludruk Mandala, dan biasa tampil di Sarinah Jakarta.
Awal 1982, Nurbuat bergabung dengan Srimulat.
Bersama Srimulat, Nurbuat menghiasi panggung-panggung layar kaca selama era 80 dan 90an, dari mulai di TVRI (1986-1987) dan di televisi-televisi swasta.