Suara.com - Fenomena bullying atau perundungan di sekolah bukan terjadi akhir-akhir ini saja. Kasus tersebut sebenarnya sudah ada sejak lama.
Hanya saja, apa yang terjadi dulu tak seramai dibahas seperti sekarang. Pasalnya, saat itu belum ada teknologi untuk memudahkan merekam aksi bullying dan menyebar lewat media sosial.
Praktik bullying di masa-masa sekolah pun bisa dialami siapa saja, termasuk mereka yang kini telah menjadi artis.
Liputan khusus Suara.com kali ini memang membahas mereka yang pernah mengalami perundungan di masa-masa sekolah lalu menjelma menjadi artis beken.
Baca Juga: Unggah Foto Jadul, Tora Sudiro Mirip Andre Stinky?
Langkah demi langkah mereka lewati untuk bangkit dari keterpurukan akibat di-bully. Dan, mereka berhasil melewati itu hingga menjadi sosok yang dipuja-puja: artis.
Setidaknya ada tiga artis yang kami bahas kisahnya dalam liputan khusus ini. Mereka adalah Tina Toon, Citra Scholastika, dan Prilly Latuconsina.
Berikut ulasannya:
1. Tina Toon
Baca Juga: Bunga Zainal Bahagia jadi Ibu Sambung Kareena Kaur
Mantan penyanyi cilik Tina Toon ternyata pernah menjadi korban perundungan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Tina menjadi target perundungan karena saat itu, selain badannya gemuk, dia juga seorang figur publik.
Bintang film Cinta Dalam Kardus itu mengatakan rata-rata perundungan yang dialami dalam bentuk verbal.
"Mereka bully dalam bentuk verbal, yang ngatain fisik. Itu bahaya bisa keingat terus kan," kata Tina.
Tina masih ingat betul salah satu momen terburuk ketika dia di-bully. Kala itu, penyanyi yang melambung lewat lagu Bolo-Bolo ini baru saja berhasil meraih juara kelas di tengah kesibukannya sebagai penyanyi.
"Yaudah, gara-gara itu aku jadi target empuk mereka. Di-bully rame-rame di lapangan, untungnya ketahuan guru," ujarnya mengenang.
Trauma sudah pasti dirasakan Tina. Tapi perlahan, dia mulai bangkit berkat berbagai prestasi di panggung hiburan dan akademis yang dicapai.
Ditambah, Tina ketika beranjak dewasa berhasil menurunkan berat badannya. Kata dia, ini sebagai pembuktian kepada teman-temannya yang pernah melakukan perundungan.
"Trauma pasti, tapi aku arahin ke yang positif. Kayak belajar yang semangat, eh dapet rangking satu. Terus aku diet, berhasil. Ya hal-hal positif aja," katanya.
"Aku kan fight terus ya, buktiin yang terbaik. Karena aku rangking satu terus, jadinya dapet beasiswa segala macam kan. S2 aku juga udah lulus," ujar dia bangga. [Wahyu Tri Laksono]