Alasan Hanung Pilih Iqbaal Ramadhan Bintangi Bumi Manusia

Jum'at, 25 Mei 2018 | 14:53 WIB
Alasan Hanung Pilih Iqbaal Ramadhan Bintangi Bumi Manusia
Sutradara dan para pemain film Bumi Manusia (hanungbramantyo/Instagram).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terpilihnya Iqbaal Ramadhan sebagai Minke dalam film Bumi Manusia menuai pro dan kontra.

Sementara, sang sutradara, Hanung Bramantyo, mengatakan pemilihan Iqbaal sudah dipikirkan secara matang. Menururnya, gaya dan sifat Minke yang tertuang dalam novel karya Pramoedya Ananta Toer, begitu cocok dengan Iqbaal.

"Pertama tertulis dalam jelas, Minke umur 20 tahun dan Annelies umur 17 tahun. Jadi memang anak-anak muda. Pak Pram berbicara gejolak anak-anak muda. Tokoh Minke tumbuh seiring sejarah perjuangan Bangsa Indonesia sampai kemerdekaan," kata Hanung Bramantyo dalam jumpa media di Desa Gamplong, Sleman, Yogyakarta pada Kamis (24/5/2018).

Jumpa pers pengenalan Pemeran Film Bumi Manusia di Jogja [falconpictures_/instagram].

"Melihat Minke, melihat Indonesia muda di awal tahun 1900. Jadi memang ini era globalisasi yang penuh dengan kemajuan bergerak cepat, itu yang dilanda oleh Minke. Itu alasan saya pilih Iqbaal. Saya tidak mau kepeleset lagi, tertulis jelas usianya juga," ujarnya lagi.

Di tempat yang sama, Iqbaal sendiri tidak pikir dua kali untuk menerima tawaran peran sebagai Minke. Bintang Dilan 1990 ini menilai kehidupan tokoh utama di dalam Bumi Manusia tersebut punya pandangan yang sama dengan dirinya.

"Minke sosok yang berani melawan untuk hak-nya. Sedikit banyak saya related sekali dengan Minke. Saya berusaha menjadi seorang WNI seutuhnya sekolah di Amerika. Bagaimana pun tetap membawa nama Indonesia di kancah internasional," katanya menjelaskan.

Lelaki berusia 18 tahun ini menganggap keberanian Minke mempertahankan budayanya setidaknya mirip dengan apa yang dilakukannya kini.

Meski menempuh pendidikan di Amerika Serikat, Iqbaal tetap bangga pertahankan budaya Tanah Air.

"Minke sosok berani dan karismatik yang berani melawan demi budayanya. Itu penting untuk Indonesia saat ini. Indonesia sudah terbawa roots globalisasi. Jadi kita jangan terbawa. Mau udah terbawa arus globalisasi, tapi lo harus tetap menjadi orang Indonesia mengusung budaya Indonesia," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI