Tulisannya bisa membuat orang sampai terkagum-kagum dan dimuat di berbagai Koran Belanda pada saat itu. Minke digambarkan sebagai seorang revolusioner di buku ini. Ia berani melawan ketidakadilan yang terjadi pada bangsanya. Ia juga berani memberontak terhadap kebudayaan Jawa, yang membuatnya selalu di bawah.
Diangkatnya novel klasik karya Pram ke layar lebar ini menimbulkan pro kontra di media sosial. Sebagian besar yang memang pembaca dan penggemar karya-karya klasik dari pengarang terkenal Indonesia ini tak terima alias nggak rela ketika karya sastra yang dianggap sebagai sakral oleh mereka harus difilmkan.
"Kenapa ya kok rada-rada ga rela kalo Bumi Manusia masterpiece Pram, disutradarai Hanung, dah tau kan hasilnya Benyamin yg kemaren gimana?" tulis akun @negativisme
Baca Juga: 3 Tempat ini Fachri Albar Memakai Narkoba
"It’s not about who directs it, or the cast. But, upon learning that Bumi Manusia is going to be filmed soon I’ve re read the book, only to find that I wouldn’t want to ruin my appreciation for the book by watching its movie adaptation. Nope. No, thanks," tulis @venerdihandoyo
Berikut ini beberapa komentar warganet yang tidak terima atas difilmkannya karya sastra Bumi Manusia.
Baca Juga: Mantu Lelaki Jokowi Ikutan Jualan Makanan, Warganet: Malu Saya
Syuting film Bumi Manusia sendiri akan dimulai pada pertengahan Juli 2018. Produksi dan pengambilan gambarnya akan dilaksanakan di dua negara, yaitu Indonesia (Yogyakarta dan Semarang) dan Belanda.