Suara.com - Di tengah maraknya band-band independen yang berkarya dengan bebas, tanpa kungkungan label, namun keberadaan perusahaan / label rekaman di Indonesia ini bagi Hi Friday teramat penting.
"Label itu tetap kita butuhin, kita anggapnya sih kayak manajemen aja. Sekarang banyak band independen, tapi menurut kami band indie aja harus punya manajemen," ujar bassist Nico.
Hi Friday sendiri adalah bagian dari label rekaman Musica, label yang menciptakan banyak nama yang penting di industri musik. Terbentuk di tahun 2010 dengan gaya musik Rock & Roll.
Baca Juga: Kunci Inggris Ariel Noah Ini Dibilang Warganet Kurang Gede
Di awal 2017 band yang terkenal merilis single "Bayang Masa Lalu" ini mengubah haluannya jadi lebih pop dan menambahkan kata Hi pada nama bandnya menjadi Hi Friday.
Vokalis sekaligus gitaris Bintang menganggap bahwa semua label dasarnya adalah sama. Semua punya manajemen di dalamnya.
"Kita menganggap Musica adalah label dengan manajemen yang lebih profesional, udah lebih dulu tahu industrinya mau kemana," katanya.
Sekadar informasi, sebagai band yang boleh dibilang baru, Hi Friday banyak dibantu oleh musisi senior yang ada di dalam Musica. Salah satunya adalah Ariel Nidji yang kemudian menjadi produser di single mereka, ""Bayang Masa Lalu". Tak hanya itu, David NOAH pun ikut membantu mengisi keyboardnya.
"Label itu ibarat rumah. Setiap band harus punya rumahnya. Karena sejago-jagonya kita punya koneksi ke orang lain, kita nggak bisa mengurus band ini sendiri, karena kita kan harus konsen ke musiknya," ujar Bintang.
Baca Juga: Interview: Pindah Genre, Nafa Urbach Gandeng David NOAH
Musica, label yang menaungi Hi Friday diakui Bintang dan Nico telah memberikan banyak kontribusi buat musik Hi Friday. Salah satunya yang tak terlupakan bagi mereka adalah ketika mereka tampil bersama NOAH saat konser di Taiwan pada 29 Oktober tahun lalu.
"Kita banyak belajar sampai kita bisa menemukan genre kita sekarang ini, itu karena banyak masukan dari Musica," ujarnya.
Direkrut oleh label legendaris tanah air, keempat personil Hi Friday merasa bersyukur.
"Kalo kita nggak masuk Musica, kita nggak bisa sampai ke fase dan pola pikir kita sekarang ini. Di sana kami mendapat banyak gemblengan dan ilmu, itu harga yang sangat mahal buat kami," ujar mereka.
Sementara bassist dari Hi Friday menganggap Musica, label yan menaunginya itu ibarat mobil yang awet.
"Musica itu menurut saya seperti Toyota, awet," tutup Nico.
Mau nonton gimana serunya Hi Friday ngobrol dan bermain lagu-lagu hitsnya di kantor Suara.com?