Suara.com - Musisi/drummer GIGI, Gusti Hendy baru merasakan perasaan tidak enaknya ketika pertama kali bergabung menggantikan personil yang keluar.
Meskipun gue tahu lagu-lagu GIGI dan hafal partnya tapi pas gue latihan sama GIGI nya sendiri saat itu, wah itu (gue) berasa nggak enak banget. Kok gini yah," kenang Hendy kepada Suara.com di acara syukuran ultah GIGI ke-24 di Beer Hall, SCBD, Jakarta, Kamis (24/4/2018).
Baca juga: 24 Tahun Berkarier, Album GIGI Ini Paling Dibenci Armand Maulana
Personil yang umurnya paling muda di GIGI ini mengenang pertama kali dirinya bergabung dengan salah satu band pop rock terbesar di tanah air ini.
"Gue masuk di GIGI tahun 2004 saat pengarapan soundtrack Brownies. Yang menarik disini orang mereferensikan gue untuk di GIGI ya dari Budhy Haryono (drummer GIGI - red) sendiri. Dia yang bilang ke anak-anak," kenangnya.
Baca juga: Sibuk Profesi Dokter Tak Lunturkan Semangat Bermusik Medis Band
Waktu itu drummer kelahiran Banjarmasin ini menjadi session player di orkestra pimpinan Erwin Gutawa. Namun beberapa kali Gusti memang mengaku bertemu dengan karena ia aktif di trio bentukan gitaris GIGI, Dewa Budjana. Mereka kerap latihan meskipun saat itu belum manggung.
"Lama kelamaan, Budjana ngajak latihan lagi. Gue nanya 'main dimana?' kata Budjana,' nggak, ini buat GIGI. Gue masuk, langsung rekaman," kenangnya kaget.
Kesempatan sekali seumur hidup
Bagi Gusti Hendy, panggilan masuk di band besar seperti GIGI adalah anugerah, mimpi, sebuah kesempatan yang seperti datang dari semesta kepadanya.
"Ini kesempatan yang kayaknya datangnya ke gue dan pastinya nggak mungkin gue abaikan kan?" ujarnya.
Masuk di band GIGI menurut Hendy kemudian ibarat mimpi, pasalnya di sekolah dulu, GIGI adalah salah satu band lokal yang musiknya ia kerap dengarkan.
"Jadi pas dapet kesempatan itu, Why not? Ya sikat!" tegasnya.
Awal yang berat
Meski berat karena tiap hari latihan, namun drummer yang punya proyek musik trio bernama Ligro ini mengaku dari latihan tersebut, ia bisa menciptakan sinergi yang baik antara dirinya dengan Armand, Thomas dan Budjana. Ia akhirnya bisa menyesuaikan dengan ketiga personil lainnya.
"Ketika di GIGI, gue ngerasa kalo main band itu gak cuma lo bisa mainin partnya, hafal laguya, tapi juga harus lebur satu sama lain. Awalnya gue ngerasa nggak enak main bareng Gigi. Kok gini ya, nah itu berarti sinergi harus terus dibangun," ujar Hendy.
baca juga: Dari Rock ke Dangdut, Posan Tobing Gaet Astri Ulat Bulu
"Bukan egois mempertahankan karakter gue. Di GIGI, gue berani untuk belajar ke anak-anak. Gue bener-bener nyelamin di dalamnya," kenang Hendy.
Meski demikian, drummer yang sempat merilis DVD Aku Adalah Drum ini merasa beruntung bahwa GIGI tidak seperti band yang mengarahkan musik dirinya untuk ikut mereka. Hendy mengaku bahwa ketiga personil yang lain justru menuntut sesuatu yang beda yang ada dalam dirinya untuk memperkaya musik GIGI.
Baca juga: Syuting Video Klip Lagu Religi, Siti Badriah Nangis
"Ketika gue masuk, gue lihat ketiga personil GIGI bukan mengambil orang yang mau didirect sama mereka, tapi lebih kayak apa yan gue bisa kasih buat mereka, buat GIGI. Jadi gue harus bisa memberikan sesuatu yang beda buat mereka,"ungkap Hendy.