Suara.com - Aktor Senior Slamet Rahardjo ternyata punya alasan tersendiri mengapa dirinya selama ini tak pernah menjadi juri di ajang festival film. Bahkan ajang sekelas Festival Film Indonesia (FFI) yang diselenggarakan tiap tahun, ditolak oleh aktor 69 tahun tersebut.
Menurut Slamet Rahardjo, ia adalah seorang pelaku di industri film, sehingga tak mau menghakimi karya orang lain. Karena tak etis rasanya karya orang lain dihakimi, padahal dibuat dengan susah payah.
"Mana pernah saya jadi juri, di FFI saja saya nggak mau. Coba kalian tanya Mas Slamet mau nggak jadi juri. Karya orang yang dibuat susah-susah kok dinilai-nilai," ucap Slamet Rahardjo, saat ditemui di Perpustakaan Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (24/4/2018).
Baca Juga: Anggy Umbara dan Chicco Jerikho Jadi Juri Police Movie Festival 5
Tapi bintang film Sang Pencerah itu punya pandangan berbeda ketika berada di dalam ruang kelas saat menjadi dosen. Saat berhadapan dengan mahasiwa dan mahasiswi, Slamet Rahardjo tak segan-segan mengobrak-abrik karya anak didiknya.
"Ya kalau di kelas saya kan jadi dosen. Terus mahasiswa datang minta dinilai karyanya, itu baru beda lagi. Itu baru saya bongkar habis-habisan," kata kakak kandung aktor, musikus dan politikus Eros Djarot tersebut.
Makanya, di ajang Festival Film Kawal Harta Negara (FFKHN) 2018, Slamet Rahardjo tak mau disebut sebagai juri. Bintang sinetron Kiamat Sudah Dekat ini lebih senang dilibatkan sebagai pembimbing bagi juri. Karena sudah sejak 2017 Slamet Rahardjo d libatkan sebagai juri dan ia berharap di gelaran berikutnya sudah tak dilibatkan.
"Iya saya membimbing saja, sudah dua kali. Semoga ke depannya, orang-orang dari BPK yang paham film sudah bisa turun tangan," kata bintang film Filosofi Kopi ini.
Baca Juga: Main Film Perdana, Ayu Ting Ting Sempat Disemprot Sutradara
Slamet Rahardjo dilibatkan sebagai pembimbing di ajang Festival Film Kawal Harta Negara (FFKHN) 2018. Festival ini sudah dua kali digelar oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia berkerjasama denhan USAID-CEGAH.