Suara.com - Drummer Gusti Hendy menegaskan bahwa kesibukan personil Gigi dengan proyek solonya masing-masing tidak akan memengaruhi keutuhan band GIGI.
Weekend kemarin, grup band GIGI baru saja menyelesaikan 3 panggung sekaligus di 3 kota: Bandung, Padang dan Jakarta. Meski demikian, Minggu siang (22/4/2018) kemarin di sebuah acara bernama Record Store Day di Kuningan City, sebuah pemandangan tak lazim terjadi.
Masing-masing personil nampak tampil dengan proyek solonya masing-masing. Line up pertama drummer Gusti Hendy dengan proyek Ligrotrio atau Ligro, Thomas Ramdhan dengan solonya, Samoth. Dan line up terakhir adalah Dewa Budjana yang memang sudah membuat album solo sejak 1997. Suara.com menyambangi mereka usah ketiga personel ini turun panggung.
Baca Juga: Ungu Jarang Manggung, Volmax Jadi Prioritas Enda dan Onci
"Kita masing-masing memang punya project solo, saya udah lama, ada Hendy juga, terus Thomas sebenernya juga udah lama, cuma memang solonya baru sekarang,"ujar Dewa Budjana.
Drummer Gusti Hendy berkomentar soal proyek solo dan keutuhan GIGI sendiri.
"Sebenarnya di GIGI itu empat kepala yang disatukan jadi sebuah komposisi, sebuah lagu. Tapi ada mungkin ya kayak 'gue punya ini dan itu' yang nggak masuk di GIGI, akhirnya kita curahkan di proyek kita masing-masing," ujarnya.
Lebih jauh lagi, Hendy mengatakan bahwa ada semacam perjanjian tidak tertulis yang mengatur soal proyek solo.
"Kita buat proyek nggak ada semacam perjanjian secara tertulis tapi secara lisan aja dan clear kalau kita bikin proyek harus yang beda genrenya dengan GIGI, jadi kita nggak pengin membunuh Gigi itu sendiri," ungkap Gusti Hendy.
Baca Juga: Pakai Belangkon, Ahmad Dhani Dipuji Hakim
Januari kemarin, Gusti Hendy dan bandnya, Ligro merilis album keempat mereka, Transisi. Dewa Budjana merilis album Zentuary di tahun 2015 di bawah Favored Nations, label asal California yang dimiliki gitaris Steve Vai. Thomas Ramdhan sendiri baru saja merilis album dengan nama Samoth berjudul PLYSJ, sementara Armand Maulana sudah merilis 3 single, "Tunggu Di Sana", "Sebelah Mata" dan "Hanya Engkau Yang Bisa".