Perjalanan Deddy Sutomo: Dari Guru, Aktor, hingga Politisi

Yazir Farouk Suara.Com
Rabu, 18 April 2018 | 13:51 WIB
Perjalanan Deddy Sutomo: Dari Guru, Aktor, hingga Politisi
Deddy Sutomo di puncak perhelatan Festival Film Indonesia (FFI) digelar di Indonesia Convention Expo BSD City, Banten, Senin, (23/11) malam. (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor senior Deddy Sutomo meninggal dunia pada hari ini Rabu (18/4/2018). Sebelum tutup usia, Deddy sempat dirawat di rumah sakit selama 10 hari akibat gagal jantung.

Di dunia akting, nama Deddy begitu familiar. Ada puluhan film yang pernah dibintangi aktor kelahiran 26 Juni 1941 itu.

Tapi siapa sangka, Deddy awalnya adalah seorang guru di SMEA Negeri Klaten. Ingin mengubah nasib, Deddy muda kemudian hijrah ke Jakarta.

Di ibu kota, Deddy mulai berkenalan dengan dunia akting. Dia pun memulai debut aktingnya dengan membintangi film Awan Jingga pada 1970.

Nama Deddy makin dikenal lewat perannya sebagai Pandji Tengkorak di film Pandji Tengkorak pada 1971. Pandji Tengkorak merupakan film aksi laga yang disutradarai oleh A Harris.

Seiring pertambahan usia, Deddy sempat menepi dari panggung hiburan Tanah Air setelah membintangi film Tutur Tinular III pada 1992.

Pada 2004, dia terjun ke panggung politik dengan terpilih menjadi anggota DPR dari PDI Perjuangan.

Aktor Deddy Sutomo. [suara.com/Ismail]

Karier aktingnya kembali dimulai saat membitangi film Doa yang Mengancam pada 2008. Bahkan pada 2015, Deddy Sutomo meraih Piala Citra untuk Aktor Terbaik lewat fim Mencari Hilal.

Film terakhir yang dibintangi Deddy Sutomo berjudul I Am Hope. Film yang juga dibintangi Tatjana Saphira dan Fachri Albar itu dirilis pada Februari 2016.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI