Suara.com - Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari penyanyi pop Mariah Carey, yang mengatakan kepada majalah People bahwa menderita gangguan bipolar yang sebenarnya sudah didiagnosis sejak tahun 2001 lalu, tetapi ia baru menjalani pengobatan sekarang.
Dalam wawancaranya, Carey mengatakan bahwa diagnosis tersebut diperolehnya ketika dia dirawat di rumah sakit setelah mengalami gangguan emosional dan fisik setelah film kritisnya "Glitter" pada tahun 2001. Hanya saja, waktu itu ia tidak ingin mempercayainya dan baru mulai mencari pengobatan baru-baru ini.
"Saya hidup dalam penyangkalan dan isolasi, dan terus-menerus takut seseorang akan mengekspos gangguan yang saya alami," kata Carey kepada majalah People.
"Itu beban yang terlalu berat untuk dibawa, sampai akhirnya saya tidak bisa melakukan itu lagi. Saya mencari dan menerima perawatan, saya menempatkan orang-orang positif di sekitar saya, dan saya kembali melakukan apa yang saya sukai, yaitu menulis lagu dan membuat musik," kata Carey.
Baca Juga: Dituntut 16 Tahun Penjara, Setnov Bacakan Pembelaan Hari Ini
Carey, salah satu artis musik terlaris di dunia yang telah menghasilkan 200 juta rekaman dan hits seperti "We Belong Together," mengatakan dia minum obat untuk gangguan bipolar II, yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang tidak terlalu berat antara depresi dan hiperaktif.
"Untuk waktu yang lama, saya pikir saya mengalami gangguan tidur yang parah," katanya.
"Tapi itu bukan insomnia normal. Aku bekerja dan bekerja dan bekerja. Aku menjadi mudah marah dan selalu takut mengecewakan orang. Ternyata aku sedang mengalami satu fase dari gangguan itu. Akhirnya, saya hanya akan menabrak dinding," katanya.
Carey mulai melangkah kembali ke karirnya setelah beberapa tahun yang naik turun bagai roller coaster, yang mencakup perceraiannya dengan komedian Nick Cannon, yang telah memberinya anak kembar berusia 6 tahun, dan keterlibatannya pada tahun 2016 dengan pengusaha miliarder Australia James Packer.
Saat ini, Carey sedang minum obat yang "tidak membuatnya merasa terlalu lelah atau lesu" dan sedang mengerjakan album baru yang akan keluar akhir tahun ini.
Baca Juga: Karena Prostatitis, Lelaki Ini Masukkan Kabel 1 Meter ke Penisnya
"Saya berada di tempat yang sangat baik sekarang, di mana saya merasa nyaman mendiskusikan perjuangan saya dengan gangguan bipolar II. Saya berharap kita bisa sampai ke tempat di mana stigma itu terangkat dari orang-orang yang melalui semua ini sendirian," katanya.