Suara.com - Perhelatan seni musik Soundsations kembali hadir di 2018 ini. Tak tanggung-tanggung, acara ini akan hadir di 100 kota mulai Februari lalu hingga Juli 2018 mendatang di Lhokseumawe, Aceh, hingga Jayapura, Papua.
Namun tak seperti konser-konser musik lainnya, Soundsations berusaha menggali kekayaan seni lokal di tiap daerah yang disambangi. Disampaikan Ardy Chambers, creative entrepreneur dan pengamat musik, Soundsations 2018 yang mengusung tema ‘100 Kota 1 Bahasa’ dapat menjadi ruang berekspresi bagi para penggiat seni kreatif baik itu musik maupun seni visual untuk menyuarakan keberagaman ekspresi.
"Kalau lihat Soundsations tahun-tahun sebelumnya, menurut saya yang tahun ini keren banget, sih. Jadi musisi bisa kolaborasi dengan komunitas kreatif lokal di masing-masing kota. Mereka bebas berekspresi dengan identitas masing-masing," ujar Ardy pada temu media 'Soundsations 2018' di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Tidak hanya penampilan musik dan karya kolaborasi komunitas kreatif saja, Soundsations '100 Kota 1 Bahasa' juga bisa menjadi ajang jejaring talenta baru bagi para kreator kreatif yang digagas oleh Siasat Partikelir.
Baca Juga: Subsidi Energi Membengkak, Darmin Jamin Tak akan Tambah Utang
Disampaikan Alek Kowalski selaku penggagas 'Siasat 100', anak muda yang berbakat di bidang musik, seni visual, fotografi, dan bidang kreatif lainnya bisa bergabung untuk memajukan industri kreatif Indonesia.
"Harapannya, lewat ajang pencarian talenta ini bisa kami temukan talenta baru dengan ide yang menarik dan segar untuk memajukan industri kreatif di sini," tambah dia.
Iga Massardi selaku vokalis Barasuara mengungkapkan pandangannya mengenai Soundsations tahun ini dimana ia unjuk gigi di tahun sebelumnya. Iga mengaku sangat antusias untuk menyaksikan animo masyarakat Indonesia yang beragam dari Aceh sampai Papua.
"Apalagi saya juga penasaran dengan karya kolaborasi dari komunitas kreatif di kota-kota yang nanti kami akan manggung," tandas dia.
Baca Juga: Bikin Kaget, Asisten Pintar Alexa Tiba-Tiba Tertawa