Suara.com - Nikita Mirzani punya ketakutan kalau putranya, Azka Aqila Ukra dibawa kabur oleh mantan suami, Sajad Ukra. Namun hal tersebut dianggap berlebihan oleh Sajad.
Menurut pengacara Sajad Ukra, Cindy Ancia, kliennya tak punya keinginan muluk-muluk soal Azka. Sajad hanya ingin bertemu putranya seminggu sekali dan tak ada berniat untuk mengambil hak asuh Azka.
"Sebenarnya bisa dimengerti lah ketakutan Mbak Niki. Tapi Sajad juga nggak mungkin sebodoh itu dan dia ngerti hukum lah. Sajad kerja di sana dan tempat tinggal dia bisa dilacak. Kalau pun dia bawa anaknya, itu harus ada legalitasnya, nggak mungkin main bawa kabur," kata Cindy Ancia, saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2018) malam.
Menurut Cindy, Sajad hanya ingin bertemu anaknya seminggu sekali. Bahkan, andai Nikita membawa Azka ke Singapura, tempat Sajad tinggal, pria berkewarganegaraan Inggris itu mengaku akan sangat senang.
Baca Juga: Demi Anak, Sajad Ukra Sudah Beri Rp102 Juta ke Nikita Mirzani
"Dia (Sajad) cuma minta weekend aja kok. Tapi kami juga paham kalau Mbak Niki juga butuh Azka saat weekend. Bahkan Sajad pernah bilang, kalau mau jalan-jalan ke Singpura, Azka diajak dia akan sangat senang. Kalau dari kami sih berusaha positif, yang penting ada penawaran dari Mbak Niki seperti apa," sambung Cindy.
Karena kesulitan bertemu anak, Sajad Ukra melaporkan Nikita Mirzani ke Polda Metro Jaya pada 14 November 2016. Pada 13 Februari 2018, Polda Metro Jaya mengkonfrontir Sajad Ukra dan Nikita Mirzani. Namun sayangnya, Sajad Ukra tak hadir karena ada keperluan keluarga.
Pihak Sajad Ukra pun berharap dalam pertemuan selanjutnya ada keputusan positif yang bisa memberi keuntungan untuk kedua pihak.
"Kemarin (13 Februari) Mbak Niki nggak emosional, progresnya baik. Makanya kami mau atur pertemuan selanjutnya dan kami harap ada pertemuan sama Azka. Kalau setelah itu ketemu jalan tengahnya, kami sangat senang," ujar Cindy.
Baca Juga: Nikita Mirzani Khawatir Anak Dibawa Kabur Eks Suami