Wawancara: Bimbang Mario Lawalata antara Sekolah dan Basket

Minggu, 11 Februari 2018 | 09:00 WIB
Wawancara: Bimbang Mario Lawalata antara Sekolah dan Basket
Aktor Mario Lawalata di kantor Suara.com. [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Mario Lawalata seolah muncul tenggelam di dunia hiburan Tanah Air.  Sempat menjadi idola, namun juga namanya sempat seakan menghilang dari dunia entertainemnt.

Namun hal itu rupanya terjadi bukan karena aktor 37 tahun itu tak laku lagi sebagai seorang aktor. Sekolah dan olahraga basket membuat putra dari aktris senior Reggy Lawalata itu seperti menghilang. Khususnya basket, Mario Lawalata hampir rela meninggalkan dunia entertainment demi olahraga yang ia cintai itu.Aktor Mario Lawalata di kantor Suara.com. [suara.com/Oke Atmaja]

Basket buat Mario Lawalata bukan sekadar hobi. Adik dari perancang busana Oscar Lawalata itu bahkan sempat masuk sebagai anggota tim klub Biangbola Aliansi Jakarta, yang merupakan anggota dari Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama) musim 2008-2009. 

Sayangnya, saat karier bermain basketnya sudah di depan mata, ia harus dihadapi dengan pilihan sulit, kuliah di Australia. Mario Lawalata pun memilih untuk kuliah di Melbourne, Australia dalam beberapa tahun.

Baca Juga: Usia Nyaris Kepala 4, Kapan Mario Lawalata Menikah?

Berikut wawancara Suara.com dengan Mario Lawalata baru-baru ini, tentang dua dunia yang ia cintai: basket dan entertainment. Menyesal kah Mario yang gagal menjadi pebasket profesional? Pria yang masih melajang ini juga sedikit bicara mengenai prestasi dunia basket Indonesia yang seolah jalan di tempat.

Berikut petikan wawancaranya:

Mengapa tak melanjutkan berkarier di basket?

Karena saya ke Melborne untuk sekolah. Saya sudah ditawari kontrak untuk jadi pemain profesional. Saya sebenarnya mau, cuma saya harus ke Melborne karena saya sudah daftar duluan dan memang itu jadi salah satu tujuan saya untuk sekolah di luar negeri.

Setelah balik ke Indonesia, masih ada tawaran bermain basket?

Baca Juga: Mario Lawalata Terkejut Dengar Kabar Sys NS Meninggal

Sebenarnya pas balik tiga tahun lalum masih bisa main basket. Masih ada yang nawarin untuk main profesional. Tapi lagi-lagi dengan pekerjaan di entertain ini saya harus memilih.

Mengapa memilih dunia entertainment?

Saya tidak mau memilih salah satu, jadi harus dua-duanya dijalani. Jadi dengan entertain saya masih punya waktu bermain basket, kalau di profesional saya yakin saya tidak akan ada banyak waktu untuk entertain.

Dan tawaran main sinetron membuyarkan kesempatan bermain basket?

Waktu saya balik ada kontrak di salah satu PH. Jadi nggak mungkin latihan setiap hari, keluar kota segala macam. Karena waktu itu syuting sinetron setiap Senin sampai Jumat, terus ada kontrak FTV juga.

Tak menyesal mengabaikan kontrak main basket?

Sempet ada penyesalan. Menyesalnya adalah cita-cita saya pengin banget memakai nama Indonesia. Itu aja sih cita-cita. Sekarang sudah nggak mungkin.

Sekarang, apa yang kamu lakukan untuk basket?

Akhirnya saya jadi suporter aja kalau timnas basket Indonesia bertanding. Waktu Seagames di Malaysia kemarin saya berangkat, sebelumnya juga di Singapura saya berangkat juga. Ibarat dari belakang saya ingin kasih tahu saya cinta basket Indonesia

Tak pernah berhenti memberi dukungan untuk basket Indonesia...

Sampai saat ini saya mengikuti perkembangan basket di Indonesia. Memberi support, itu yang bisa saya kasih karena saya sebenarnya bisa bermain untuk Indonesia. Cuma karena jalan Tuhan sudah seperti ini jadi nggak pernah menyesal.

Mengapa prestasi basket Indonesia cenderung jalan di tempat?

Benar saya setuju (basket jalan di tempat). Masalah satu mental, mental kita beda. Maksud saya gini, basket kita sudah naik, cuma lagi-lagi karena mental. Nggak usah ngomong jauh-jauh, kita bedain sama Filipina aja. Lagi-lagi mental. Kalau ngomingin gaji udah naik sejak dulu.

Selain mental?

Agak ke sini ada segi politik. Hampir kayak PSSI lah, ada gejolak di dalam. Hanya orang-orang tertentu saja. Jadi mentalnya belum siap tambah lagi hal itu. Jadi semakin berat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI