Suara.com - Kondisi kesehatan musikus Yockie Suryo Prayogo memburuk usai menggelar konser tunggal bertajuk Menjilat Matahari di The Pallas, SCBD, Jakarta, pada 11 Oktober 2017.
Sebelumnya, pentolan God Bless tersebut juga mengadakan tur keliling kota meliputi Malang, Surabaya dan Bandung.
>
"Dia kan sempat tur beberapa kota, sebelum konser tunggalnya di SCBD itu dia ada ke Malang, Surabaya, Bandung, Jakarta. Yang paling serius itu perannya besar itu yang di SCBD. Habis itu jatuh sakit," terang Bens Leo, saat dijumpai di Rumah Duka RSPI Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Senin (5/2/2018).
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Yockie Suryo Prayogo Alami Pendarahan
Padahal menurut Bens Leo, pecipta lagu "Jurang Pemisah" ini sudah mengurangi aksinya di atas panggung selama konser berlangsung.
"Jangan-jangan memang konsentrasi ke konser itu juga. Karena di beberapa tempat dia sempat mainnya sudah mulai nggak penuh. Dibantu keyboardis muda yang ikut mendukung mengisi kekosongan karena beliau sakit. Tapi yang menarik, di tengah sakitnya itu Mas Yockie masih sering menyanyi sambil main keyboard," sambung Bens Leo.
Yockie Suryo Prayogo meninggal dunia Senin (5/2/2018) sekitar pukul 07.30 WIB di RSPI Bintaro Jaya. Yockie meninggal dalam usia 63 tahun akibat penyakit komplikasi termasuk diabetes hingga stroke.
Yockie Suryo Prayogo rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat siang nanti. Hingga kini, para pelayat masih terus mendatangi rumah duka. Para musisi ternama pun turut hadir seperti Erwin Gutawa, Marcell Siahaan, Andy /rif, hingga pengamat musik Bens Leo.
Baca Juga: Para Musisi Sambangi Rumah Duka Yockie Suryo Prayogo