Suara.com - Penyanyi Sarwana dan komedian Temon rupanya lebih senang membaca berita dari media cetak seperti kotan dan majalah, meski media jenis tersebut mulai tersingkir dengan kehadiran media online.
Menurut Sarwana dan Temon, lewat media cetak, mereka mengaku bisa mendapat bacaan yang inspiratif dan berbeda dari media daring.
Majalah yang dijadikan Temon dan Sarwana untuk acuan adalah Warta IKUPAD yang merupakan media komunikasi untuk keluarga besar Padangan, Cepu, Bojonegoro. Karena dari majalah tersebut, dirinya bisa mengetahui kearifan dan potensi lokal daerah tersebut.
"Saya rasa memang kan smartphone gampang sekali untuk akses berita cuma kan ini lebih ke seninya gitu. Sampai sekarang masih ada yang perhatiin secara fisik itu lebih kena sih, apalagi ada semacam swadaya dari mereka semua. Yang dilihat di sini lebih ke kebersamaan sih," ujar Sarwana, saat acara peluncuran edisi kedua Warta IKUPAD di Resto ATM Waroeng Rakyat Cibubur, Jakarta Timur, baru-baru ini.
Temon menambahkan media cetak semacam ini bisa jadi acuan untuk dirinya sebelum bepergian mencari tempat liburan.
"Buat saya yang orang timur, bisa pakai acuan untuk tahu wilayah lain. Setidaknya kalau ada majalah ini kalau saya mau ke sana bisa cari tahu di majalah ini bisa jadi inspirasi. Harapannya sih semoga bisa jalan terus ya," tutur Temon di tempat yang sama.
Bahkan Temon ingin membuat majalah serupa di wilayah ia berasal. Baginya yang orang Nusa Tenggara Timur, ia belum mengetahui seluk beluk wilayah gempat ia berasal.
"Ini sebuah trobosan baru yang harusnya dicontoh oleh wilayah lain. Kadang-kadang saya di daerah saya sendiri NTT, nggak tahu ada misalnya pantai yang bagus. Hal-hal seperti itu kan harusnya dari putra putri daerah itu sendiri kan. Sehingga orang lain tahu, oh ada sesuatu toh di sana," sambung Temon.
Ketua IKUPAD, Brigjen TNI Akhmad Tamim mengatakan, awal mula ia mencanangkan majalah ini, karena melihat besarnya potensi sumber daya manusia maupun alam di Brojonegoro dan sekitarnya yang belum tereksplor. Sampai saat ini, Warta IKUPAD masih diedarkan secara gratis dengan sistem droping.
"Lewat media inilah kami berharap masyarakat bisa tumbuh kembang perekonomiannya dan banyak wisatawan berdatangan. Dan saya berharap dampak sosial dan ekonomi saling beriringan. Dari sini juga semoga efek dominonya bisa tambah besar," ujar Akhmad Tamim di tempat yang sama.
Daya tarik Brojonegoro, Cepu dan sekitarnya yang belum banyak diketahui masyarakat diulas pada edisi kedua 80 halaman ini, dari mulai kuliner, tempat wisata, sampai sosok kebanggaan daerah yang sudah berhasil.