Lantunkan Tears In Heaven di Grammy untuk Kenang Korban Las vegas

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 30 Januari 2018 | 00:23 WIB
Lantunkan Tears In Heaven di Grammy untuk Kenang Korban Las vegas
Lagu Tears in Heaven dilantunkan di Grammy Awards 2018 untuk mengenang para korban Las Vegas. (Foto: Times of India)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga seniman musik country yang tampil di festival Las Vegas yang menjadi lokasi penembakan paling mematikan di Amerika Serikat bersatu kembali di panggung dalam acara Grammy Awards, Minggu (28/1/2018) malam.

Penyanyi country Brothers Osborne, Eric Church dan Maren Morris semua tampil di festival musik country Route 91 sebelum lelaki bersenjata Stephen Paddock (64), menembaki kerumunan pada 1 Oktober.

Insiden tersebut menewaskan 58 orang dan melukai ratusan lainnya. Ini merupakan sebuah penembakan terburuk di sejarah moderen Amerika Serikat. Paddock kemudian bunuh diri.

Pada Minggu, para penyanyi itu membawakan lagu balada Eric Clapton yang berjudul Tears in Heaven dengan duduk berdampingan di depan latar belakang yang diterangi dengan nama korban.

"(Kami) hadir untuk menghormati kenangan indah jiwa para pencinta musik yang semua dengan begitu kejam diambil dari kita," kata Morris.

Lewat lagu tersebut ia memberikan penghormatan, tidak hanya kepada korban penembakan di Las Vegas, tapi juga 22 orang yang tewas ketika sebuah bom bunuh diri diledakkan di sebuah konser Ariana Grande di Manchester pada Mei tahun lalu.

Penghormatan tersebut mendorong gelombang penghargaan di media sosial, termasuk dari pendukung kontrol senjata. Politisi Gabrielle Giffords, yang selamat dari percobaan pembunuhan, berkicau di akun Twitternya, "Terima kasih @MarenMorris, @brothersosborne, dan @ericchurch karena telah menyoroti epidemi kekerasan senjata kita. Kita semua perlu melakukan bagian kita untuk membuat komunitas kita lebih aman. #Grammys #CourageToFight(#KeberanianUntukBerjuang). Church, yang menjadi bintang utama pada malam pertama festival Route 91 dan menulis lagu "Why Not Me" segera setelah itu, mengatakan industri musik akan selalu bersatu dengan para penggemarnya.

"Pada tanggal 1 Oktober, semua musik country diingatkan dengan cara yang paling tragis, hubungan yang kami miliki dengan para penggemar kami, dan kekuatan penyembuhan yang akan selalu dimiliki oleh musik," katanya dilansir Reuters.

Sementara itu penyanyi R&B Bruno Mars merebut penghargaan utama di Grammy Awards pada Minggu. Keberhasilan itu mematahkan perkiraan bahwa penyanyi "rap" Kendrick Lamar dan Jay-Z akan menjadi pemusik "hip-hop" pertama dalam 14 tahun yang meraih penghargaan album terbaik pada tahun ini.

Bruno Mars mendapatkan enam penghargaan Grammy, termasuk untuk kategori Lagu Tahun Ini untuk "hit"-nya "That's What I Like" dan rekaman serta Album Terbaik Tahun Ini untuk "24K Magic".

Lamar, 30, yang dianggap salah satu penyanyi "rap" paling inovatif dari angkatannya, meraih lima hadiah dalam kategori Rap untuk albumnya "DAMN" dan lagu "Humble".

Kemenangan Lamar terjadi setelah mengalahkan veteran musik "hip-hop" Jay-Z dan album musiknya "4:44". Jay-Z tidak mendapatkan satu pun dari delapan pencalonan dan memilih tidak tampil di acara selama tiga jam tersebut.

Musik "rap" pada tahun lalu mengungguli musik "rock" sebagai jenis dominan di musik Amerika Serikat.(Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI