Sang ayah benar-benar tak bisa melakukan apa pun untuk keluarganya, karena mengalami kerusakan otak permanen setelah terlibat kecelakaan.
Dolores tak mau mengungkap siapa pelaku pelecehan seksual terhadapnya. Namun, ia secara jujur mengakui apa saja pelecehan yang menimpanya.
"Dia (pelaku) memaksaku masturbasi saat berusia 8 tahun. Selama empat tahun sejak kali pertama dilecehkan, aku menerima banyak penderitaan dan tak bisa melawan. Aku hanyalah anak kecil saat itu," tuturnya.
Dolores menjelaskan, pelecehan seksual mengakibatkan dia menjadi anoreksia. Sebab, ia terjebak pada pikiran untuk terus membenci dirinya sendiri yang "kotor".
"Ketika masih kecil, maka Anda akan berpikir semua itu adalah kesalahan Anda sendiri. Itulah yang kurasakan pada awalnya. Aku mengubur semua peristiwa itu dalam-dalam karena malu. Aku berpikir 'ya Tuhan, betapa mengerikan dan menjijikkannya aku'. Karena beban pikiran itulah aku tak mau makan dan menderita anoreksia," terangnya.
Ketika mulai terkenal sebagai vokalis The Cranberries pada usia 18 tahun, Dolores berharap bakal bangkit dari keterpurukan. Tapi, Dolores salah mengira.
"Anda memiliki kebencian diri yang mengerikan ini. Dan kemudian aku menjadi terkenal saat berusia 18 tahun dan karier mengambil alih seluruh kehidupanku. Itu bahkan lebih sulit lagi. Jadi aku mengembangkan anoreksia. "
Ketika anoreksia menguasai dirinya, Dolores mengatakan ia seringkali melakukan "charade" (bersandiwara dengan diri sendiri) yang tanpa disadarinya berujung pada depresi.
"Ketika aku mencari di internet mengenai anoreksia dan memelajarinya, aku menemukan bahwa ini adalah patologi umum yang berkembang di kemudian hari. Jadi aku memakai permainan (charade) ini, wajah yang sempurna ini. Saya menderita anoreksia, depresi, gangguan. "
Dolores juga didiagnosis mengidap gangguan bipolar pada tahun 2016, menyusul pertengkaran pada sebuah penerbangan transatlantik dua tahun sebelumnya. Di dalam pesawat, ia meludahi petugas kepolisian.