Suara.com - Sengkarut kasus film Padmavati akhirnya berakhir. Film garapan sutradara Sanjay Leela Bhansali itu akhirnya diizinkan rilis pada 25 Januari 2018, namun harus berganti judul menjadi Padmaavat.
Sebelumnya, film yang dibintangi Ranveer Singh, Shahid Kapoor dan Deepika Padukone itu dianggap melakukan distorsi sejarah dan mendapat protes serius dari kelompok Shri Rajput Karni Sena (SRKS). Kelompok tersebut bahkan berani membuat sayembara, akan memberikan uang sebesar 10 Crore atau senilai Rp20 miliar bagi siapa yang berani memenggal kepala Deepika Padukone.
Namun Viacom18 Motion Pictures sebagai produser akhirnya mengumumkan film Padmaavat diizinkan untuk tayang. Film ini tidak saja akan dirilis di India, tapi juga seluruh dunia dengan beberapa bioskop akan menayangkan dengan format IMAX 3D.
"Padmaavat adalah karya sinematik dalam setiap arti kata. Kami berharap bahwa kami akan melampaui harapan penggemar kami dari seluruh dunia. Kami merasa rendah hati dengan dukungan besar yang kami terima dari pemerintah, Dewan Pusat Sertifikasi Film dan seluruh anggota persatuan film," kata Sudhanshu Vats, CEO Grup Viacom18, seperti dikutip dari Bollywoodlife.com.
Padmaavat diyakini bakal menjadi film Bollywood paling ditunggu di 2018. Film ini dianggap sebagai salah satu film yang dibuat secara mewah dan megah dalam sejarah perfilman Bollywood. Apalagi, film ini disutradarai seorang sutradara Sanjay Leela Bhansali, yang dikenal dengan setiap detail dan keindahan sinematografinya dalam menggarap sebuah film.
Sanjay Leela Bhansali sendiri mengakui, Padmaavat akan menjadi salah satu karya terbesarnya.
"Padmaavat adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya. Saya selalu terpesona oleh kisah-kisah kehormatan, keberanian dan semangat dari para pejuang Rajput hebat kami yang telah ditangkap dengan sangat indah dalam literatur kami. Dan film ini adalah penghormatan saya pada kisah-kisah mulia tersebut," tutur Sanjay Leela Bhasali.