Pengacara Farhat Abbas mengaku datang ke program Pagi-Pagi Happy karena diundang secara resmi. Farhat mau datang karena tema yang diangkat soal bukti Vicky Prasetyo banyak melakukan penipuan.
"Saya diundang secara resmi. Kemudian topiknya adalah bagaimana menyampaikan bukti-bukti penipuan ya, perbuatan pidana yang dilakukan oleh Vicky," kata Farhat Abbas usai melakukan laporan di Polda Metro Jaya, Rabu (10/1/2018).
Mantan suami penyanyi Nia Daniati itu mengaku saat datang ke studio 15 Trans TV, Vicky dan keluarganya nampak ketakutan setelah melihat dirinya.
"Saya belum sampaikan secara terbuka, tapi Vicky Prasetyo dan keluarganya sangat ketakutan," sambung Farhat Abbas.
Farhat menduga, karena ketakutan aibnya terbongkar, membuat Vicky dan keluarganya menyerang dirinya. "Mereka menyerang, membuat saya luka fisik dan psikis dan badan kena akibat penyerangan yang sangat bertubi-tubi dari keluarga mereka," lanjut Farhat Abbas.
Bahkan menurut Farhat saat penyerangan beberapa kali keluarga Vicky, yang hadir saat iti, seperti Ibu, adik dan Angel Lelga berteriak-teriak mengeluarkan kata kasar.
"Mulai adiknya, ibunya, Angel Lelga berteriak. Kemudian Vicky dan semua keluarganya berteriak disaksikan oleh ibu Vivie (wanita yang mengaku istri siri Vicky Prasetyo) yang kebetulan satu panggung dengan saya. Bahkan tangannya pun sempat luka akibat penyerangan keluarga mereka," ungkap Farhat Abbas.
Sebelumnya di program talk show Pagi-Pagi Happy yang diasuh Uya Kuya, Farhat Abbas tiba-tiba hadir dan ikut berkomentar dan menyebut keluarga Vicky adalah penipu.
Mendengar perkataan Farhat, Vicky langsung emosi, keluarga Vicky yang ada di lokasi juga ikut emosi, karena tidak terima dituduh sebagai penipu. Mereka pun bertengkar di panggung Pagi Pagi Happy. Namun, tim kreatif langsung memotong adegan tersebut dengan iklan.
Rupanya, saat program sedang jeda, dari luar studio terdengar suara ribut antara Farhat Abbas dan Vicky Prasetyo. Akibat kejadian tersebut, Farhat Abbas pun melaporkan Vicky Prasetyo, Angel Lelga dan keluarganya ke polisi dengan tuduhan pengeroyokan dan ancaman kekerasan.