3 Artis Ini 'Tenggelam' di Jakarta

Yazir Farouk Suara.Com
Minggu, 07 Januari 2018 | 11:55 WIB
3 Artis Ini 'Tenggelam' di Jakarta
Roy Marten di Studio Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (14/11/2017). [suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jakarta menjadi salah kota di Indonesia yang jadi langganan banjir jika musim penghujan datang. Dalam lima tahun terakhir, banjir di Ibu Kota paling parah terjadi pada 2013 dengan kedalaman air tertinggi 4 meter.

Liputan khusus kali ini, Suara.com akan membahas artis di Jakarta yang pernah atau bahkan sering dilanda banjir. Mereka adalah Opie Kumis, Irma Darmawangsa, dan Roy Marten.

Ingin tahu lebih lengkap? Berikut ulasannya:

1. Opie Kumis

Baca Juga: Tak Terima Jadi TSK dan Ditahan, Jennifer Dunn Stres di Rutan

Opie Kumis. [Akun @Real_OpieKumis]

Rumah komedian Muchtar Luthfi alias Opie Kumis yang berlokasi di jalan Cililitan Kecil 1 RT 13 RW 7, Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur jadi langganan banjir.

Kepada Suara.com, Opie menceritakan warga di tempat tinggalnya sampai tahu tanda-tanda bakal dilanda banjir. "Mereka punya batesan ubin di rumah, teras, kalau air sudah sampai batas, sudah pasti naik. Nah pada bebenah deh tuh. Elektronik taro di loteng, pakaian, sisanya tinggal bawa diri aja," kata Opie.

Namun, prediksi Opie dan warga pernah meleset pada 2004. Kala itu, banjir yang melanda tempat tinggalnya sampai mencapai lebih 3 meter.

"Pernah ada barang disimpen 2 meter setengah, tetep kesentuh air. Itu di tahun 2004. Yang di 2014 udah aman, yang tinggi banget di 2004 mencapai 3 meter," ujarnya.

Baca Juga: Ahmad Dhani: Al Kayaknya Nikah Umur 25 Tahun

Kendati sering 'tenggelam', Opie tak pernah menyalahkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Justru, dia menyalahkan warga yang masih sembarang buang sampah di kali.

"Segala sesuatunya urusannya sama masyarakat. Dulu umur gua 18 tahun, gua masih bisa loncat dari jembatan Kalibata ke bawah kali, nyungsep kepala gua ke bawah," katanya.

"Tapi begitu pertumbuhan penduduk cukup lumayan, buang sampah sembarangan, nggak pernah diurus, sekarang kali Ciliwung cuman sedengkul, jadi debit air yang dari Bogor, yang Allah kasih turun hujan kagak ketampung jadi tumpah ke samping," ujarnya lagi.

Opie bersyukur sudah tiga tahun terakhir tempat tinggalnya itu bebas banjir. Kata dia, semua itu tak lepas dari peran Pemprov DKI yang membangung fly over yang bikin sampai tak lagi tersangkut di bawah jembatan.

Selain itu, Pemprov DKI juga rutin mengeruk kali-kali yang dangkal. "Harusnya debit air yang hujannya deres banget udah masuk ke rumah. Tapi alhamdulilah sekarang udah nggak. Akhir tahun kemarin juga nggak masuk. Dia cuman sampe comberan berarti cuman tumpahnya di pintu air," ucapnya. [Ismail]

REKOMENDASI

TERKINI