Interview: Restu Sinaga Produseri Film Dokumenter Sepakbola

Minggu, 07 Januari 2018 | 09:19 WIB
Interview: Restu Sinaga Produseri Film Dokumenter Sepakbola
Restu Sinaga saat hendak menjalani sidang kasus narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2016) [suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor Restu Sinaga sempat jauh dari sorotan kamera setelah lepas dari jeratan kasus narkoba. Menghilang dari publik, ternyata Restu tetap punya kesibukan.

Salah satu pekerjaan yang baru saja diselesaikan adalah film dokumenter tentang sepak bola. Ya, Restu menjajal profesi di belakang layar sebagai produser.

Restu juga didapuk sebagai orang yang mewawancarai bintang sepak bola, termasuk para pemain legendarisnya. Selama proses syuting, banyak pengalaman yang didapat Restu. Berikut wawancaranya:

Anda lagi sibuk apa saat ini?

Gue lagi ngerjain sport documentary, terakhir juga ngerjain futsal league documentary bola di Dubai dan India. Ini proyek sama temen buat supersoccer tv. Memang kebetulan ada kesempatan pas ditawarin yaudah jalan. Buat produserin juga saya di sini.

Kesibukan lain di luar itu?

Lumayan on air and off air lah masih ada, tapi juga di belakang layar, masih main FTV dan bikin dokumenter buat bola.

Kenapa ada hubungannya dengan sepak bola? Anda bukannya jarang, bahkan tak pernah berhubungan dengan dunia itu ya?

Ya sebenarnya gue nggak terlalu suka bola, tapi gua tertarik sama dokumentarynya. Karena tentang sport, ya lebih kayak ke sportnya sih. Kayak model HBO gitu, kayak di luar american football tuh ada ceritanya. Bukan cuma pemainnya dan pertandingan. Tapi yang diangkat ada sisi drama sebelum permainan dan itu real semua. Saya produser di sini.

Terus bertemu dengan bintang sepak bola dan pemain legendarisnya dong?

Kalau itu iya, ada pemain legendnya, Michel Salgado. Kayak Paul Scholes, Ryan Giggs, Ronaldinho. Dan gue harus interview semua pemain itu, bola internasional yang legend maupun yang masih aktif gua wawancara.

Akses untuk wawancara mereka bagaimana?

Event itu emang gede punya India, ini ada kerjasama dengan supersoccer ya udah kita garap documentarynya. Jadi sebenarnya dikasih waktu

Bagaiman Anda bisa terlibat dalam proyek ini?

Awalnya temen sih, yang punya proyek itu pernah syuting bareng terus dia nawarin. Dan dia sepertinya butuh orang yang bisa ngomong ke legend, bisa interview orang yang bisa secara internasional. Sama bikin ceritanya.

Anda tak suka sepak bola, terus bagaimana Anda wawancara mereka?

Udah research lah sebelumnya, lagi yang gua tanya ke mereka bukan passion dan pastnya mereka. Tapi soal present, yang gue pelajarin soal present itu cuma perlu jiwa sportship. Dan gue punya jiwa itu, jadi gue ngerti kompetitifnya, rules of the game gue paham. Gimana cara mereka main, persiapan permainan.

Bikin cair pas wawancara pemain legendaris itu gimana?

Sama mereka ini waktu nggak banyak, paling cuma 1-2 menit. Emang gue punya jatah buat nanya, ya makanya cuma nanya persiapan sebelum game. Jadi gua nanya straight to the gamenya aja langsung. Lebih ke itu sih.

Pengalaman apa yang didapat?

Banyak banget, gue sempat berantem dengan yang jagain para pemain itu. Dilarang masuk di sini tapi ngotot buat masuk sayanya. Gue udah punya kartu pas masih belum boleh masuk juga. Banyak ribetnya lah. Banyak security terus gimana caranya gua harus nembus itu.

Pastinya pekerjaan ini keluar zona nyaman ya?

Keluar zona nyaman pasti, tapi gue senang karena ada satu hal baru yang dipelajari. Serulah.

Titik balik ke panggung hiburan berarti?

Nggak juga sih, Kalau syuting film masih, entertainmen masih jalan. Ini suatu dunia baru aja.

Berarti pekerjaan sebagai produser ini bakal ditekuni?

Ini kan juga belajar, suatu hari ada proyek film bisa dipake ilmu disiplinnya. Buat pembelajaran lah. Ini juga tahun 2018 mau ke Milan, Italia. Meliput dan wawancara acara 100 tahun Inter Milan. Itu bakal bolak balik sana.

Berarti ini adalah suatu kesibukan supaya melupakan narkoba?

Nggak ada urusan sih, kalau denger ceritanya rumit. Tapi itu sih udah pasti. Udah nggak gua pikirin. Sekarang menatap ke depan aja.

Di sana Anda juga minta tanda tangan atau foto bareng pemain legendaris?

Itu dia, gue nggak ada terlalu sentimentil soal kayak gitu. Gua mau kerjaan gua profesional, kalau gue ajak foto atau minta tanda tangan itu mah nggak profesional banget. Paling foto aja sih sama mereka itu aja, karena foto yang paling gampang. Hampir 3 minggu ketemu mereka terus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI