Suara.com - Majalah Playboy dikabarkan akan berhenti edar tahun depan. Hal ini terkait rencana manajemen untuk fokus mengelola klub malam dan kasino. Kabar ini disampaikan hanya sebulan berselang setelah kematian pendirinya, Hugh Hefner.
"Kami akan fokus kepada apa yang kami sebut "Dunia Playboy"," kata Ben Kohn, Manajer Rizvi Traverse, share holder yang mengendalikan perusahaan Playboy.
Seperti dilansir Dailymail, menurut Ben, bisnis yang dijalankan Playboy lebih dari sekadar perusahaan penerbitan.
Baca Juga: Segini Bayaran Nikita Mirzani Tampil di Majalah Playboy Filipina
Mendiang Hefner diketahui telah merintis Majalah Playboy sejak 1953. Dalam perjalanannya, Playboy menjadi salah satu brand raksasa paling populer di dunia. Dua hari sejak kepergian Hefner pada September lalu, rencana ditutupnya Majalah Playboy sudah mengemuka.
Saat itu, Rizvi Travers pernah mengatakan bisnis Majalah Playboy akan beroperasi jika Hefner masih hidup. Travers sendiri diketahui telah membeli 35 persen saham Majalah Playboy senilai 207 juta dolar Amerika.