Darah Itu Merah John! Kematian Lennon dan Kiri Baru

Reza Gunadha Suara.Com
Sabtu, 08 Desember 2018 | 07:00 WIB
Darah Itu Merah John! Kematian Lennon dan Kiri Baru
Mendiang John Lennon. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelah peristiwa itu, ia divonis penjara 20 tahun.

Kiri Baru

Ketika banyak orang yang memercayai Chapman membunuh Lennon karena alasan kejiwaan, sejumlah dokumen yang terungkap berpuluh-puluh tahun kemudian berkata lain.

Biro Investigasi Federal AS (FBI) dalam dokumen rahasia yang sudah dipublikasikan, mengakui sempat memata-matai Lennon sebelum dia tewas.

Dokumen tersebut menimbulkan kecurigaan banyak kalangan bahwa kematian Lennon adalah buah konspirasi. Hal itu beralasan, karena Lennon menurut FBI "sangat dekat" dengan tokoh-tokoh "gerakan kiri baru" (New Left Movement) di AS.

"Setiap ekstremis harus dipertimbangan sebagai bahaya," begitulah kalimat yang tertulis dalam salah satu dokumen FBI mengenai Lennon tersebut, seperti dilansir laman Muckrock.

FBI mengakui "menanamkan" agen-agennya di banyak kelompok Kiri Baru, yang terutama dekat dengan Lennon. Salah satu kelompok itu adalah "The Youth International Party" (Partai Pemuda Internasional), tempat Lennon sering berdiskusi.

Kiri Baru adalah sebutan untuk gerakan pemuda mahasiswa, pasifis, ekologis, feminis, dan beragam spektrum lain yang disatukan dalam momen anti-Perang Vietnam serta perang nuklir di AS serta banyak negara Eropa era 1960-an.

Secara ideologis, terutama Kiri Baru AS, mengakui terinsipirasi buku babon "Reason and Revolution" karya filsuf Hegelian Marxis asal Jerman yang tinggal di AS sejak era Nazi, yakni Herbert Marcuse. Mereka juga terinspirasi oleh Revolusi Kebudayaan Tiongkok yang dipimpin Mao Tse-tung.

Berdasarkan pemetaan itulah, FBI dalam dokumennya mengindikasikan Lennon juga terjangkit "virus kiri baru". Lagu-lagu Lennon selepas dari The Beatles, menambah kecurigaan mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI