Suara.com - Dewi Perssik kesal mobil sedan Jaguar hitam berplat nomor B 12 DP yang ditumpangi dirinya, suami Angga Wijaya, dan asisten diberitakan akan menabrak orang dan portal koridor 6 Transjakarta di depan Pejaten Village arah Ragunan, Jakarta Selatan, pada Jumat malam (24/11/2017) sekitar pukul 19:30 WIB.
Menurutnya, berita itu bohong. Dia menantang orang-orang yang bikin isu itu untuk melihat CCTV yang ada di sekitar kejadian. Depe juga yakin CCTV merekam saat petugas Transjakarta yang menjaga portal mendorong suaminya.
“Padahal kami izin masuk jalur busway, kita tahu aturan kali, kalau sudah dikawal berarti diperintah polisi, kita khan ngikut polisinya, kok lebih berwenang petugas portal dari polisi,” Dewi Perssik bikin klarifikasi melalui akun Instagram pribadinya @dewiperssikreal, Senin (27/11/2017).
Bintang berusia 31 tahun itu kembali mempertanyakan petugas Transjakarta itu memprovokasi warga untuk mengeroyok.
Baca Juga: Teror Buntut Sayembara Rp1 M, Sam Aliano Dijaga 7 Pengawal
Dewi Perssik merasa keputusan lewat jalur Transjakarta sudah benar karena pihaknya sudah meminta izin dan minta tolong agar petugas dibukakan pintu gerbang. Tapi yang mereka dapat malah makian.
“Apa iya harus videoin dan ngajak warga keroyokan?,” kata Dewi Perssik menyinggung video peristiwa yang menjadi viral.
Pemeran “Mr Bean Kesurupan Depe” itu menjawab pertanyaan orang, kenapa tak memanggil ambulans ketika asistennya diserang asma hingga sesak napas.
“Boro-boro panggil ambulance kejadiaannya di mobil ada orang yang nyesek dan dijalan Mampang ada polisi kita stop polisi dan minta tolong untuk dikawal dan polisinya liat dalam mobil kita ada yang nyesek dan diperintahkanlah jalur busyway yang kebetulan jalur yang kita mau ke arah lebak bulus jadi Rumah Sakit Fatmawati terdekat dalam pikiran kita kalau posisi kalian di kami saya tanya secara nurani apa yang akan kalian lakukan jika terjadi di keluarga kalian?,” lanjutnya.
Baca Juga: Persija Batal Berlaga di Piala Wali Kota Padang, Kenapa?
Perempuan bernama asli Dewi Muria Agung ini juga tak akan lupa petugas jaga portal Transjakarta memanggil sebutan kasar “monyet” ke pihaknya.