Suara.com - Pergelaran festival 90-an dibuka pada Sabtu (25/11/2017) pukul 15.00 WIB di Gambir Expo, Kemayoran. Pengunjung sudah membanjiri venue sejak pukul 13. 00 WIB.
Tak cuma bintang-bintang terkenal yang membawa penonton bernostalgia, barang-barang yang pernah berjaya di era 90-an pun banyak terpampang di depan mata.
Mulai dari jajanan, mainan, serta barang-barang unik yang membuat pengunjung tertawa atau jadi ngobrol seru.
Saat masuk arena pengunjung, kita dibawa melewati lorong berpita untuk merasakan sensasi lorong waktu. Melewati lorong itu, para pengunjung yang didominasi oleh generasi 90-an dihadapkan dengan banyak tenda putih yang penuh kenangan.
Paket A memberikan pengunjung nostalgia bersama Gamebot Brick Game, Tamagotchi serta sensasi mint permen Davos yang melegenda.
Paket B adalah zona nostalgia Yoyo kayu, tazos, lego Miniset, baling-baling Doraemon, jajanan seperti permen kaki Hot-hot Pop, Yozan, Susuku, Anak Mas dan masih banyak lagi.
Selain itu, ada pula zona game 90-an mulai dari karaoke lagu-lagu yang pernah hit di erai itu sampai zona mainan besar seperti Dingdong dan permainan tradisional Petak Sawah.
"Tadi aku puas banget. Nyanyi lagu 'Don't Speak'-nya No Doubt di booth karaoke. Puas banget di sini kayaknya aku bakal pulang malam. Oplet si Doel terus mainan Petak Sawah juga ada, lengkap. Tapi yang jelas nungguin Reza (Artamevia) sama Dewa 19 dulu. Oh iya, sama Warna, Stinky, Potret, pokoknya semua," ucap Ninik yang datang bersama adik dan teman-temannya yang kompak mengenakan aksesoris anak era 90-an, ripped jeans dan headband sampai chocker.
Untuk panggung musik, festival yang digelar untuk ketiga kalinya dengan tema besar "Big Reunion 3rd Edition, The 90' s Festival" terbagi dalam empat panggung.
Panggung utama, Toped Stage dimeriahkan sederet artis yang tak asing lagi namanya. Mereka adalah Wayang, Shaden, T-Five, Reza Artamevia, band Amerika Sixpencer None The Ritcher, serta Dewa 19 feat Ari Lasso.
Ada pula Hardtop Stage dengan Bragi, The Groove, P Project, Kla Project dan Potret. Panggung ketiga, Viewmaster Stage dimeriahkan Base Jamp, MLD Jazz Project, Oppie Andaresta, Fariz RM, Warna juga Neo+Sweet Marrabak. Kemudian panggung terakhir, 90's Icon Stage diramaikan oleh D.O.T, Stinky, Tic Band, Yana Julio, Voodoo dan Purpose.
Wayang, Oppie Andaresta, dan Warna Buka Penampilan
Wayang membuka dengan tujuh lagu di hits di zamannya. Dengan antusias, sang vokalis Ramdan Wahyudi memanggil penonton untuk merapat ke arah Toped Stage.
"Halo, Selamat siang. Apa kabar semuanya? Hari ini festival 90-an gede-gedean. Bakal banyak teman musisi yang memeriahkan sampai malam nanti pukul 12," ucap Yudi, sapaan akrab Ramdan Wahyudi.
Setelah memperkenalkan personel Wayang, Yudi lalu mengajak penonton hanyut dalam lagu-lagu hit "Tak Selamanya", "Damai", "Beri Aku Cinta", "Dongeng Sebelum Tidur", "Angan", "Khayalan" dan "Tak Tahan Lagi".
Menyusul kemudian di panggung MLD, Oppie Andariesta juga tampil apik dan memukau dengan sederet lagu yang ikonik. Penonton ikut bersorak dan bernyannyi bersama.
" Yang ikut nyanyi gue doain jadi kaya. Tambah kenceng nyanyinya tambah kaya," ucap Oppie yang langsung disambut seruan "amin" oleh para penggemar.
Oppie lalu mengajak penonton ikut nyanyi bareng lagu hit di "No Woman No Cry", "Pasir Putih", "Holiday Sendiri", "Andai", dan "Ingat-ingat Pesan Mama".
Warna pun sudah ditunggu aksinya oleh penggemar yang memadati arena panggung MLD. Keempat personel; Ira, Ria, Steven dan Sarwana tampil dalam balutan busana biru donker.
Mereka juga reuni dengan mantan personel; Nina Tamam dan Dea Mirella yang bikin suasana bertambah meriah.
Ria memanggil Dea Mirella setelah melantun hit "Dalam Hati Saja", "50 Tahun Lagi" dan "Masih Ada".
"Dulu waktu masih belum masuk warna, katanya Ira suka bayangin gini, 'wah kapan ya aku bisa jadi satu dengan Warna? Pengin kayak Dea Mirella'. Ha-ha-ha, oke kita panggilan teman kita inilah Dea Mirella," ucap Ria.
Usai itu, mereka menyanyikan "Dua Hati Satu Cinta" serta lagu pamungkas "Rindu Ini" yang mampu menebus rasa rindu penggemar yang ingin bernostalgia.